Oleh:DR Anastasia Wiwik Swastiwi MA
(Peneliti Sejarah BPNB Kepri)
Pengantar
Gurindam adalah salah satu bentuk puisi lama Indonesian yang tersusun atas dua larik, mempunyai rima (persamaan bunyi yang berulang-ulang pada akhir baris) serta merupakan satu kesatuan yang utuh. Larik pertama berisikan masalah atau sebab, sedangkan larik kedua merupakan jawabannya atau akibat. Gurindam umumnya berisikan nasehat atau semacam kata-kata mutiara. Salah satu gurindam yang sangat fenomenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji.
Refleksi Gurindam Dua Belas
Gurindam Dua Belas adalah hasil refleksi yang mendalam dari religiusitas Raja Ali Haji. Hasil refleksi itu diperolehnya dari seluruh pergumulan hidupnya berhadapan dengan kehidupan sosio-ekonomis, adat istiadat, peradaban dan pola pikir masyarakatnya yang diikat kuat oleh penghayatan religiusitas mereka.
Sebagai sastra religius, Gurindam Dua Belas menampilkan corak didaktif yang sangat kental. Hal itu dapat ditemukan dalam seluruh isinya yang banyak memuat nasihat dan petunjuk untuk kehidupan. Raja Ali Haji menulis karya sastra, dalam hal ini Gurindam Dua Belas, antara lain, untuk menyampaikan model kehidupan yang diidealkannya. Model kehidupan yang diidealkannya tersebut umumnya tergambar dalam berbagai tawaran pesan moral yang dihubungkannya dengan berbagai sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan hak dan martabat manusia. Sifat-sifat itu pada hakikatnya universal, artinya dapat diyakini oleh semua manusia dan diharapkan dengan membacanya orang dapat menghayati sifat-sifat tersebut dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Demikianlah, terdorong oleh sebuah keinginan untuk memperluas, memperkuat serta memperkokoh sendi-sendi nilai dan moral kehidupan (Islam), Raja Ali Haji kemudian berusaha menyumbangkan pemikiran dan ide-ide yang cemerlang untuk masyarakat Melayu di zamannya. Sumbangan pemikiran dan ide-idenya tersebut terwujud dalam karya-karya beliau yang sampai hari ini tetap menjadi panutan dan referensi yang sangat berharga.
Dimana saat ini, politik sangat dominan mewarnai pola bermasyarakat dan bernegara. Apalagi dalam situasi pandemi covid-19 ini. perlu menghayati petuah hidup yang terkandung dalam bait-bait syair Gurindam Dua Belas. Terutama sekali disaat anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja, selalu cuci tangan dan jaga jarak agar terhindar dari Covid-19. Anjuran pemerintah tersebut sangat relevan dengan Gurindam Pasal pasal ketiga.
Upaya Terhindar dari Covid-19 dan “Memelihara Alat-Alat Tubuh”
Upaya pencegahan yang ampuh untuk menekan penyebaran Virus Korona (Covid-19) adalah menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan, serta membatasi aktivitas di luar rumah. Himbauan yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pemerintah RI agar masyarakat menjaga kesehatan dan kebersihan, serta tetap berada di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini merupakan langkah yang tepat. Karena virus merupakan makhluk hidup berukuran mikro atau bisa disebut mikroorganisme yang hanya bisa hidup jika memiliki inang, seperti manusia atau hewan. Saat menemukan inangnya, virus akan menjelajah masuk ke dalam sel tubuh manusia dan dapat merusak sel tubuh. Di sinilah imunitas tubuh dibutuhkan. Imunitas atau sistem kekebalan berperan sebagai penghalang yang berfungsi menahan tubuh dari serangan berbagai virus.
Menjawab himbauan di atas agar terhindar dari covid-19, Raja Ali Haji sejak awal abad-19 sudah menawarkan ajaran-ajaran praktis bagaimana manusia semestinya membangun aneka relasi dalam kehidupan. Ia berharap dengan mengingat dan memahami ajaran praktis tersebut manusia dapat menjadikan hidupnya lebih bermakna dan dapat menghantar manusia menemukan jati dirinya yang terdalam. Raja Ali Haji lalu menyumbangkan pemikirannya bagaimana semestinya tingkah laku tersebut dipahami dan dihidupi. Dalam Gurindam Dua Belas pasal ketiga, Raja Ali Haji mengajarkan bagaimana memelihara alat-alat tubuh . Raja Ali Haji memulainya dari mata lalu ke telinga, lidah, tangan, perut kemudian ke anggota tengah (kelamin) dan berakhir di kaki.
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Mata adalah indra untuk melihat. Dengan kata lain ia sering disebut juga sebagai indra pelihat. Menurut Raja Ali Haji, indra pelihat ini umumnya cenderung mengarah kepada keinginan akan hal-hal yang indah, yang bernuansa kemewahan dan keduniawian. Untuk itulah ia menyebutkan bahwa dengan terpeliharanya mata, maka akan sedikitlah cita-cita. Cita-cita adalah cermin keinginan (kehendak), apabila mata kurang terpelihara, dimungkinkan banyak keinginan (kehendak) yang barangkali tidak sesuai dengan tuntutan hidup bersama dan pedoman hidup beragama. Dengan kata lain, keinginan yang terlalu berlebihan cenderung meninggalkan tata aturan hidup bersama dan bisa pula melanggar pedoman hidup beragama.
Sementara itu, situasi terkini di Indonesia, bahkan di Kepulauan Riau dari hari ke hari penyebaran virus corona semakin cepat dan pasien positif selalu bertambah jumlahnya. Penularan virus covid-19 ini bisa terjadi melalui mata, hidung dan mulut. Oleh karena itu area sekitar mata juga arus dijaga kebersihannya.
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Bait kedua memberikan perhatian terhadap penggunaan telinga. Maka dengan terpeliharanya telinga, khabar atau berita yang datang dan belum tentu benarnya (apalagi merujuk kepada pengertian khabar di atas), dapat diantisipasi. Maksud yang lebih dalam dari gurindam ini ialah agar manusia lebih teliti dan usul periksa terhadap setiap berita, laporan atau informasi yang datang. Manusia hendaknya tidak meneritma begitu saja setiap berita yang datang, tetapi tidak juga menolaknya begitu saja. Terkait dengan covid-19 ini, kita diajarkan untuk tetap tenang dan tidak panik dengan wabah virus corona. Kita juga tidak mudah terpancing mendengar isu-isu hoax berkaitan dengan covid-19. Karena bila stress, cenderung mendorong rasa ingin marah setiap saat, tidak dapat berpikir jernih, kehilangan nafsu makan, dan banyak lagi.
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Lidah dapat diartikan sebagai bagian dalam mulut yang dapat bergerak-gerak dengan mudah. Lidah dapat digunakan sebagai alat untuk menjilat, mengecap dan berkata-kata. Kegunaan lidah tersebut oleh Raja Ali Haji dilihat sebagai hal yang sangat penting. Orang yang hidup tanpa lidah, seindah apapun mulutnya tidak akan ada gunanya. Lidah bahkan bisa mendeteksi apakah kita terinfeksi covid-19 atau tidak. Gejala tersebut adalah tidak bisa merasakan bau dan lidah terasa hambar secara mendadak.
Bersungguh-sungguh engkau memelihara tangan
Daripada segala berat dan ringan
Tangan adalah anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau dari pergelangan sampai ke ujung jari.Terkait dengan covid-19, tangan merupakan media penularan virus covid-19 bila tidak menjaga kebersihan tangan. Telah diketahui dan terbukti secara medis bahwa tangan merupakan sumber dari berbagai penyakit. Sebab, tangan adalah anggota tubuh yang paling banyak melakukan aktivitas dan melakukan interaksi dengan orang lain atau benda-benda yang ada di sekitar. Dengan tangan yang tidak terjaga kebersihannya, virus corona covid-19 ini dapat dengan mudah menyebar. Sebab, manusia akan selalu berinteraksi dengan dunia luar menggunakan tangannya. Jaga selalu kebersihan tangan agar tangan kita tidak menjadi salah satu media penularan virus corona covid-19. Cuci tangan menggunakan sabun ataupun gunakan hand sanitizer sebelum dan setelah makan, sebelum dan sesudah buang air kecil, dan sesudah beraktifitas.
Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi’il yang tiada senonoh
Perut adalah bagian tubuh di bawah rongga dada. Raja Ali Haji menyebutnya sebagai tempat di mana hasil perjuangan untuk hidup ditampung. Adapun usaha seseorang mencari rezeki, maka salah satunya adalah untuk mengisi kebutuhan perut. Dengan terisinya perut, maka tubuh akan kuat dan sehat. Terkait dengan Covid-19, perut harus diisi dengan makanan yang bergizi. Salah satu caranya adalah mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kerja sistem imunitas tubuh tergantung pada pola hidup yang dilakukan. Karena itu, asupan makanan penuh nutrisi sangat disarankan. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk membuat kerja imunitas tubuh tetap terjaga dengan baik dan memiliki kerja yang optimal. Ada beberapa rekomendasi jenis makanan penunjang kekebalan tubuh yang mudah ditemukan. bawang putih sangat bagus untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya,bawang putih. Bawang putih atau ekstraknya sudah terbukti meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh. idak boleh dilewatkan adalah jenis buah-buahan sitrus. Sudah menjadi rahasia umum jika jenis buah-buahan ini berperan bagus untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Vitamin C ini akan bertindak sebagai antioksidan yang bantu melawan radikal bebas. Jenis-jenis buah citrus ini antara lain jeruk, lemon, jeruk nipis, keprok, dan lain-lain. Selain itu, curcumin yang terdapat di dalam kunyit bertugas sebagai anti-inflamasi yang cukup kuat. Juga telah diyakini meningkatkan aktivasi sel kekebalan tubuh dan respon antibodi.
Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat.
Bait di atas menyinggung tentang masalah seks, alat kelamin atau yang biasanya disebut dengan syahwat. Gurindam menyebutnya anggota badan bagian tengah. Di tengah merebaknya covid-19, terdapat himbauan dari ahli kesehatan agar seseorang harus menghindari hubungan seks, jika pasangannya mengalami gejala infeksi virus corona Covid-19. Ataupun, bisa menunggu perkembangan kondisi pasangan selama 7 hari sebelum berhubungan seks. Selain itu, harus menghindari hubungan seks sementara waktu dengan pasangan yang masuk kategori paling berisiko terinfeksi. Dalam hal ini, orang yang berisiko tinggi termasuk dewasa tua dan memiliki riwayat penyakit kronis.
Hendaklah pelihara kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Bagian terakhir dari pasal ketiga ini, menghendaki agar seseorang dalam melangkah atau melakukan sesuatu, menempatkannya pada tujuan yang memberikan kebahagiaan pada dirinya dan orang lain. Kaki yang dimaksud di sini adalah keinginan atau tempat yang semampu mungkin dihindarkan dari dampak yang membawa kerugian.
Pada bagian kaki ini sangat relevan dengan himbauan pemerintah yaitu Social distancing. Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain. Kini, istilah social distancing sudah diganti dengan physical distancing oleh pemerintah. Contoh penerapan social distancing yang umum dilakukan, yaitu bekerja dari rumah (work from home), belajar di rumah secara online bagi siswa sekolah dan mahasiswa, menunda pertemuan atau acara yang dihadiri orang banyak, seperti konferensi, seminar, dan rapat, atau melakukannya secara online lewat konferensi video atau teleconference. Dan, tidak mengunjungi orang yang sedang sakit, melainkan cukup melalui telepon atau video call
Penutup
Pemikiran Raja Ali Haji ini tetap aktual dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Pada pasal ketiga, Raja Ali Haji secara khusus menanamkan nilai-nilai kebersihan menjaga alat-alat tubuh seperti mata lalu ke telinga, lidah, tangan, perut kemudian ke anggota tengah (kelamin) dan berakhir di kaki. Dengan latar belakang Islam dan Budaya Melayu yang melekat erat dengannya, Raja Ali Haji telah menghasilkan sebuah karya yang tak lekang oleh waktu. Dalam konteks kekinian, saat merebaknya pandemi covid-19, Gurindam Dua Belas terutama pasal ketiga sangat relevan untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terimakasih Raja Ali Haji. (Terbit di Tanjungpinangpos, 11 April 2020)