Putar Film Nasional, Bioling Hadir di Tanjungpinang

0
317

TANJUNGPINANG- Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri dalam bulan Juli dan Agustus 2016 ini gencar melakukan kegiatan pemutaran film nasional melalui program bioskop keliling disejumlah sekolah yang ada di Tanjungpinang. Lokasi yang sudah diputar film, antara lain di SMA 6 Tanjungpinang tanggal 30 Juli 2016 dan 6 Agustus lalu di SMP 7 Tanjungpinang. Dalam bulan agustus ini juga akan digelar disejumlah sekolah dan pusat keramaian yang ada di Tanjungpinang.

Ketua panitia pemutaran film di SMP 7 Tanjungpinang, Junaidah mengatakan, BPNB Kepri awalnya merencanakan pemutaran film di Kabupaten Lingga dan Karimun. Namun, keterbatasan anggaran karena pemotongan menyebabkan pemutaran film terpaksa dialihkan ke dalam kota di Tanjungpinang. “Tahun 2014 dan 2015 pemutaran film sudah dipuluhan lokasi yang ada di Bintan. Tahun ini di Tanjungpinang. Alhamdulillah sekolah antusias menerima kedatangan kami,”kata Junaidah, kemarin.

bioling

Film yang diputar bukan film sembarangan. Film yang diputar dalam bioskop keliling adalah film-film yang sarat dengan pendidikan karakter. Kemdikbud telah membeli hak tayang film-film tersebut. Ada puluhan bahkan ratusan judul film yang dikoleksi. Mulai film Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Sang Pencerah, 9 Summers 10 Autums, Rumah Tanpa Jendela, Garuda Di Dadaku dan judul-judul film lainnya.

BPNB Kepri dalam program bioskop keliling ini, selain memutar film nasional yang dikoleksi Kemdikbud, juga sering memutar film budaya yang diproduksi BPNB Tanjungpinang. Film budaya ini lokasi pembuatan filmnya ada yang di Kepri, Jambi, Riau dan Babel. Diharapkan melalui tontonan gratis, masyarakat khususnya generasi muda atau pelajar memahami budaya daerahnya. Mereka juga mencintai film nasional.

Bagi masyarakat yang berminat meminjam mobil bioskop keliling untuk mengadakan kegiatan pemutaran film, dapat menghubungi UPT Kemdikbud terdekat di wilayahnya masing-masing. Kalau di Tanjungpinang, yakni BPNB Tanjungpinang. BPNB tidak meminta biaya operasional. Ada kondisi tertentu di mana dana operasional menjadi salah satu hambatan, karena itu diharapkan kerja sama dari masyarakat untuk mengurus perizinan kegiatan di lokasi. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat membantu menyediakan bahan bakar solar untuk mengoperasikan mobil bioskop keliling, atau menyediakan energi listrik di lokasi. ***