Kabupaten Natuna tak hanya kaya dengan teater tradisional, namun kesenian dalam bentuk tari juga kaya. Salahsatunya Jepin Natuna.
Tari Jepincmemiliki ragam gerak yaitu ragam pembuka salam atau Bunge, ragam gerak inti atau Ngulo, dan ragam gerak penutup atau Buku Benang. Tarian ini memiliki penari berjumlah 4 sampai 6 orang dan ditarikan oleh pasangan muda mudi dan anak-anak SD sampai SMP. Namun sekarang tarian tradisi ini sudah tidak banyak diminati generasi muda. Sebab telah banyak tari
kreasi yang lebih menarik di mata masyarakat Natuna.
Alat musik yang di gunakan pada tari Jepin ini adalah tiga alat musik marwas dengan pola pukulan yang berbeda-beda, satu alat musik gambus, dan satu alat musik tamborin. Tari Tradisi Jepin ini telah ada sejak zaman dahulu jauh sebelum berdirinya sanggar Bunga Rampai Kelurahan Ranai Darat Kecamatan Bunguran Timur yaitu pada tahun 1996. Tari Jepin ini mulai dikenal masyarakat Natuna sejak dilestarikan atau ditarikan kembali oleh penari di sanggar Bunga Rampai ini. Hanya saja sejak saat ini tidak ada seorangpun yang mengetahui dari mana asal tarian ini dan sejak kapantarian ini masuk ke Natuna.
Menurut Sumarlina, pelaku Tari Jepin Natuna, dulu tarian ini sering ditampilkan pada acaraacara
adat, pernikahan, dan pagelaran seni yang sering diadakan di daerah Natuna. Tarian ini sering ditampilkan pada acara adat, pernikahan maupun hajatan lainnya. Tarian ini awalnya berkembang pada masyarakat pesisir. Awalnya para tokoh masyarakat Ranai ingin memiliki suatu pertunjukkan tari adat melayu daerah asli Natuna untuk anak-anak dan remaja pada masa itu.
Gerak pada tari Jepin merupakan gerakan tari yang berpijak pada gerak zapin atau langkah zapin yang ada pada umumnya. Ragam gerak pada tari Jepin ini yaitu ragam pembuka salam atau Bunge, ragam gerak inti atau Ngulo, dan ragam gerak penutup atau Buku Benang. Gerakan pada tari Jepin ini dominan pada gerakan kaki, kemudian pada gerakan tangan yang mengikuti gerakan kaki. Desain lantai yang digunakan yaitu garis yang dilalui penari seperti garis lurus vertikal dan garis lurus horizontal, garis lengkung berbentuk lingkaran, serta garis lurus menjadi lengkung. Musik yang digunakan didalam tarian ini merupakan musik pengiring tari dengan lagu Jepin Pucuk Pauh.
Namun karena tarian ini sudah lama tidak ditarikan bahkan pemusik aslinya sudah wafat, maka musik tari jepin ini digarap ulang oleh pemusik sanggar Bunga Rampai yang bernamaMarzuki. Dinamika dalam tarian ini terdapat pada perubahan level gerak, mulai dari
gerak pembuka atau Bunge, gerak inti atau Ngulo, dan gerak penutup atau Buku Benang, perubahan arah hadap, dan tempo. Kostum yang dikenakan penari adalah baju kurung melayu dan menggunakan jilbab serta hiasan yang sederhana. Tata
rias yang digunakan yaitu riasan cantik sederhana yang hanya menggunakan bedak, eyeshadow dan lipstick. Tempat pemanggungan biasa ditampilakan dihalaman-halaman tuan rumah yang memiliki hajatan, sebab biasanya pada acara-acara hajatan sangat jarang tuan rumah menyediakan panggung untuk penampilan tari, dan lapangan yang memadai ketika tampil diacara adat dan acara
pertemuan di Kabupaten Natuna.**