Provinsi Riau mencatat sejarah. Sejak tahun 20143 lalu, tahun 2018 ini berhasil meloloskan 14 karya budaya jadi warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia. Dari 21 yang diusulkan, 14 karya budaya lolos dan tujuh karya budaya ditangguhkan.
Prestasi tahun 2018 ini lebih baik dari tahun 2017 lalu. Tahun lalu, jumlah karya budaya yang ditetapkan dari Riau sebanyak 11 karya. “Provinsi Riau luar biasa bekerja keras. Dinas Kebudayaan Riau dan kabupaten/kota sangat aktif dalam pencatatan WBTB. Buktinya tahun ini, ada 14 karya budaya dari Riau yang bisa ditetapkan,”kata Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto, Senin (6/8) kemarin.
14 karya budaya yang ditetapkan adalah Silek Tigo Bulan, Syair Siak Sri Indrapura, Lukah Gilo Riau, Ratik Bosa (Tagak), Ghatib Beghanyut, Basiacuong, Belian Riau, Silat Pangean, Kotik Adat Kampar, Badondong, Nandung Indragiri Hulu, Kayat Kuansing dan Pantun Atui, serta Tari Gendong.
Tahun 2017 lalu ada 11 karya budaya Riau jadi WBTB Indonesia. Yakni,Tunjuk Ajar Melayu karya Almarhum Tenas Efendi, Sijobang “Buwong Gasiong” dari Kampar, Silat Perisai dari Kampar, Zapin Api dari Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Zapin Meskom dari Bengkalis. Manongkah dari Kabupaten Indragiri Hilir, Perahu Beganduang Kuansing, Batobo dari Kampar, Rumah Lontiok dari Kampar, Selembayung Riau dan Onduo Rokan dari Kabupaten Rokan Hulu.**