Sungai merupakan salah satu potensi alam yang terbentuk dalam jangka waktu yang sangat panjang dan tempat berkembangnya pola kebudayaan, karena sungai menjadi salah satu sumber kehidupan manusia. Untuk mengenalkan kekayaan budaya sungai masyarakat Sambas kepada generasi muda sebagai upaya pelestarian kebudayaan, maka Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan kegiatan Jejak Tradisi (Jetrada) “Susur Sungai”.
Kegiatan Jejak Tradisi “Susur Sungai” ini dilaksanakan di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 6 – 9 November 2021 yang diikuti oleh 50 peserta, terdiri dari siswa SMA/sederajat dan guru pendamping dari Kota Pontianak dan Kabupaten Sambas.
Bertempat di Hotel Sambas Indah, Kabupaten Sambas, Sabtu (6/11/2021), kegiatan Jejak Tradisi “Susur Sungai” dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas, H. Sabhan, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kalimantan Barat yang telah menjadikan Kabupaten Sambas sebagai tempat kegiatan Jejak Tradisi “Susur Sungai” tahun 2021. Terkait dengan kegiatan Jetrada “Susur Sungai” dengan tema “Menyusuri Sungai, Menyusuri Kehidupan” ini, beliau juga mengharapkan kepada para siswa untuk dapat menumbuhkan sikap saling menghargai, mendukung antar satu budaya dengan budaya yang lain, yaitu dengan cara mengenal, memahami, menumbuhkembangkan dan menumbuhkan sikap saling menghargai serta menjadikan nilai-nilai budaya itu menjadi pedoman dalam hal kehidupan, karena itu akan membentuk karakter kita, ucapnya.
Pada malam harinya, di tempat yang sama acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh 2 (dua) orang narasumber untuk dapat memberikan pemahaman kepada para siswa. Kedua narasumber tersebut yaitu Agus Yuliono, S.Pd.,MA (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak) mengangkat judul Dasar-Dasar Penulisan Ilmiah dan Ahmad Subhi (Komunitas Film Sambas) mengangkat judul Teknik Fotografi dan Videografi.