Jejak Tradisi (Jetrada) “Susur Sungai” : Kunjungan ke Sentra Budaya di Kabupaten Sambas

0
281

Hari kedua, pada Minggu (7/11/21) kegiatan Jejak Tradisi (Jetrada) “Susur Sungai” yang diselenggarakan Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kalimantan Barat, para peserta menyusuri sungai untuk mengunjungi objek budaya yang ada di Kabupaten Sambas. Dengan menggunakan motor air,  peserta yang telah dibagi menjadi 4 (empat) kelompok berangkat dari steigher Keraton Alwatzikhubillah menuju lokasi pertama yaitu ke Desa Sedoyan Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas. Dua jam perjalanan menyusuri sungai ke Desa Sedoyan, peserta melihat cara pembuatan perahu bidar. Di desa yang sama peserta dapat melihat cara pendistribusian lada atau sahang dimulai dari cara menghaluskan lada sampai pengemasan lada yang telah dihaluskan.  

Sekitar satu jam menyusuri sungai dengan motor air dari Desa Sendoyan, peserta kemudian berkunjung ke Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas yang lebih dikenal dengan Desa Semberang.  Di lokasi ini peserta diajak untuk melihat cara pembuatan tenun Songket Sambas yang dilakukan oleh ibu-ibu di desa setempat. Tidak lupa pula peserta belajar cara menenun songket Sambas. Banyak produksi yang telah dihasilkan oleh penenun dalam produksi tenun songket dan produk turunan yang dihasilkan, seperti kain, selendang, kopiah, dan sebagainya.

Tidak berapa jauh dari Desa Sumber Harapan, dengan motor air peserta menuju ke Desa Pasar Melayu Kecamatan Sambas untuk melihat rumah lanting yang terdapat di pinggiran sungai Sambas. Di rumah lanting peserta mendapatkan pengarahan mengenai sejarah rumah lanting, bahan yang dipakai untuk pembuatan rumah lanting dan sebagainya. Serta perwakilan dari kelompok juga diajak untuk melihat dari dekat bangunan dalam dari rumah lanting tersebut.

Setelah mengunjungi rumah lanting, kunjungan terakhir peserta Jetrada “Susur Sungai” adalah Museum Daerah Kabupaten Sambas yang terletak di Desa Lorong Kecamatan Sambas. Di museum ini peserta banyak melihat berbagai koleksi museum diantaranya pakaian adat tradisional Melayu, uang kuno, foto-foto, dan sebagainya.

Selesai mengunjungi beberapa lokasi di Kabupaten Sambas, pada malam harinya peserta melanjutkan acara berikutnya yaitu membuat tulisan berbentuk makalah dan membuat vlog dengan menceritakan hasil dari perjalanan mereka. Dalam membuat tulisan dan vlog ini peserta sudah dibagi menjadi 4 (empat) kelompok.  Keempat kelompok tersebut meliputi Kelompok cengkeh, kelompok pala, kelompok lada, dan kelompok kayu manis.