BPNB Kalimantan Barat Meriahkan Festival Multikultur 2019

0
384

Festival Multikultur BPNB se-Indonesia  yang berlangsung di Halaman Monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1949, Komplek Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 30-31 Juli 2019 lalu. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, didampingi para kepala BPNB se-Indonesia yang ditandai dengan menabuh gendang.

Kesenian tradisional Pingan Puteh

Dengan  menampilkan kesenian tradisional dan kreasi, tim kesenian dari semua BPNB menunjukkan penampilan mereka dihadapan penonton dan dewan juri. Adapun yang bertindak sebagai juri dalam kegiatan ini yaitu Ibu Dra. Setyastuti, M.Sn, Bapak Didik Hadiprayitno yang lebih dikenal dengan Didik Nini Thowok, dan Bapak Anon Suneko, M.Sn.

Kadis D.I. Yogyakarta didampingi seluruh Kepala BPNB se-Indonesia menabuh gendang pada pembukaan Festival Multikultur

Pada hari pertama setelah pembukaan, seluruh BPNB menampilkan kesenian tradisional. Pada kesempatan ini, tim kesenian BPNB Kalimantan Barat menampilkan Tari Pingan Puteh. Tarian ini merupakan tarian tradisi yang diangkat dari Masyarakat Dayak Mualang, Kalimantan Barat. Tarian ini muncul dari kalangan pemuda-pemudi yang belajar silat. Dalam tarian ini menggunakan pingan/piring sebagai properti utamanya, dan mengandung unsur-unsur ketangkasan dan atraktif. Pada saat ini tarian pingan telah beralih fungsi menjadi sebuah tarian hiburan yang biasa disajikan pada saat gawai/pesta dan saat kedatangan tamu agung yang datang ke kampung.

Foto bersama tim kesenian BPNB se- Indonesia

Pada hari kedua, tim kesenian dari seluruh BPNB kembali menampilkan kesenian kreasi. Pada kesempatan ini, BPNB Kalimantan Barat menampilkan kesenian Gunapm Kamang. Gunapm atau yang dikenal dengan perisai merupakan alat pelindung diri saat berperang/mengayau. Sedangkan kamang merupakan nama roh leluhur orang Dayak atau talino. Kamang dipercaya akan hadir ketika manusia Dayak membutuhkan dan memanggilnya dengan cara menggunakan media daun rinyuakng, yakni daun berwarna merah sebagai simbol bahwa manusia memerlukan mereka. Semangat kamang dan gunapm/perisai akhirnya menjadi sebuah obyek dan property utama dalam garapan ini yang dieksplor menjadi sebuah garapan yang utuh.

Kesenian yang ditampilkan BPNB Kalimantan Barat merupakan penampilan dari Sanggar Warisan Budaya pimpinan Gabriel Manuel. Dalam kesempatan ini, mereka berhasil meraih juara pertama kategori kesenian kreasi dengan nilai1440.