Silotong, Alat Musik Dayak Bidayuh Jagoi

0
954

Musik silotong merupakan salah satu alat musik hasil ekspresi budaya suku Jagoi. Alat musik ini termasuk kategori alat musik terbuat dari bambu yang direkayasa oleh penduduk asli suku jagoi sejak jaman nenek moyang. Disebut dengan silotong karena pada saat dimainkan akan terdengar suara “tang tung..tang..tong”.

Alat musik silotong biasanya digunakan pada saat upacara ritual adat. Silotong digunakan sebagai hiburan, sarana pengiring upacara yang disertai dengan pertunjukkan tari-tarian dan syair. Upacara adat yang biasanya menggunakan alat musik silotong sebagai hiburan adalah upacara setelah panen padi sambil menari tarian Gawia Sowa, kemudian penyambutan tamu dengan tarian Siga Sinoyan, dan upacara pengobatan dengan tarian Siak-siak.

Bahan utama untuk membuat alat musik silotong ini adalah bambu. Bambu yang digunakan sebagai pembuatan badan instrumen dan digunakan penambahan bahan rotan sebagai ornament. Bambu tori’o manah basah merupakan jenis bambu khas daerah Jagoi Babang yang memiliki kualitas sangat baik untuk membuat alat musik silotong. Dilihat dari keawetan, bambu tori’o manah basah ini tidak mudah lapuk hingga tahan air, memiliki suara bagus saat sedang dipukul, ukuran yang panjang dan keras pada batangnya.     

Proses pembuatan alat musik silotong dimulai dari pembolongan lubang pada salah satu ruas ujung. Lubang dibuat dengan tembus pada tabung badan bambu, yang difungsikan sebagai pembentukan bunyi tawa’, saat sedang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan. Pada tahap berikutnya yaitu menipiskan kulit bambu pada salah satu sisi untuk membuat lubang resonator, yang nanti di atasnya dipasang katup segitiga. Pembuatan lubang yang kedua yaitu pada posisi di tengah di antara sisibadan bambu. Proses selanjutnya adalah, pembuatan dawai dari kulit bambu. Dawai yang dibuat tersebut juga tidak boleh terputus, meskipun dibuat setipis mungkin jumlah dawai sebanyak tiga buah.

Posisi dalam memegang alat musik silotong ini ada 2 (dua) cara sesuai dengan kenyamanan dan kebiasaan pemainnya. Kedua cara memgang alat musik silotong ini yaitu berada dalam posisi duduk di lantai dan posisi sebaliknya yaitu antara tangan dan kaki. 

Keterkaitan alat musik silotong dengan ritual adat adalah sering digunakan pada saat pelaksaan ritual upacara adat, namun tidak mutlak atau dominan. Penggunaan alat musik silotong pada ritual upacara adat tergantung pada kebutuhan yang disesuaikan dengan keadaan. Contoh ritual upacara adat tersebut adalah upacara penyambutan tamu.

(Dikutip : Booklet ” Alat Musik Silotong Dayak Bidayuh Jagoi Kec. Jagoi Babang Kab. Bengkayang, Kalimantan Barat)