Mengenalkan dan mempromosikan ekosistem kebudayaan Sungai Kapuas dan upaya – upaya pelestariannya merupakan tujuan dari kegiatan Dialog Budaya Sungai yang diadakan Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat pada Kegiatan Festival Sungai Kapuas, Jumat (20/9/2019) bertempat di aula Hotel Kartika Pontianak.
Kegiatan yang dibuka oleh Walikota Pontianak yang diwakili Plt. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak H. Syahdan, M.Pd ini dihadiri oleh 100 peserta yang berasal dari unsur akademisi, mahasiswa, LSM/komunitas dan peneliti BPNB Kalimantan Barat. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa Sungai Kapuas merupakan sungai dengan penampang aliran terpanjang di Indonesia. Bahkan diakui sebagai sungai terpanjang di dunia dalam satu wilayah kepulauan (non benua), yaitu Pulau Kalimantan yang kita diami saat ini. Pada kesempatan ini, beliau juga mengharapkan agar kegiatan dialog budaya ini menjadi bagian dari upaya aktif BPNB Kalimantan Barat dalam mendukung 3 kaidah pembangunan pemerintah Indonesia lima tahun kedepan, yakni kemandirian, keadilan dan keberlanjutan.
Kegiatan dialog budaya sungai yang bertemakan “Peradaban dan Ekosistem Kebudayaan Kapuas : Antara Isu, Masalah dan Gagasan Lokalitasnya” menampilkan 4 orang narasumber terdiri dari Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan (Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Andalas Padang), Prof. Dr. Gusti Zakaria Ansari, MES (Guru Besar Fakultas Pertanian UNTAN Pontianak), Dr. Zulkifli Abdillah, S.Ag, MA (Dosen Sejarah IAIN Pontianak), Catur Basuki Setyawan, S.Si,M.Si (Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Kapuas Kalimantan Barat).