Banda Aceh, Workshop Tenaga Fungsional adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh sebagai upaya meningkatkan kembali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh peneliti. Hal ini sangat sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “Mengembangkan Kreativitas dan Keterampilan Menulis bagi Peneliti”.
Kegiatan ini berlangsung selama 2(dua) hari, tanggal 4 – 5 Maret 2015 di Gedung Aceh Community Centre (ACC) Sultan Selim II Banda Aceh, diikuti oleh 30 peserta dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), Peneliti dari mitra kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Banda Aceh seperti Balai Bahasa Provinsi Aceh, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh-Sumut, LPMP, Unsyiah dan UIN Ar-Raniry.
Kegiatan ini bersifat interaktif dimana pembicara menjelaskan pokok-pokok pikirannya yang berkaitan dengan tema yang telah ditentukan dan dipandu oleh moderator kemudian berdiskusi dengan para peserta guna mengetahui pendapat/gagasan, pengalaman maupun dalam bentuk pertanyaan. Untuk menyukseskan kegiatan ini BPNB Banda Aceh juga menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya seperti : (1) Dr. Katubi dari Lembaga Ilmi Pengetahuan Indonesia (LIPI) membahas “Pengalaman Meneliti dan Menulis di Jurnal Ilmiah. (2) Dr. Kamaruzzaman Bustaman Ahmad dari UIN Ar-Raniry membahas “Teori, Pendekatan dan Perspektif dalam Penelitian Kebudayaan (Implementasi dalam Bidang Penelitian di Aceh). (3) Prof. Dr. Robert Sibarani dari USU- Medan membahas “Teori, Pendekatan dan Perspektif dalam Penelitian Kebudayaan (Implementasi dalam Bidang Penelitian di SUMUT); (4). Dr. Aslam Nur, M.A dari UIN Ar-raniry mebahas “Implementasi Nilai Budaya dalam Era Globalisasi: Suatu Pemahaman Tentang Kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. (5) Drs. Hendra Harahap, M.A dari USU-Medan membahas “ Isu dan Komunikasi Budaya di Media Massa”. (6). Yarmen Dinamika, Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia membahas “Kiat-kiat Menulis Opini yang berkualitas di Media Massa. Dan yang terkahir (7) Dr. Rajab Bahry dari Universitas Syiah Kuala membahas “Kaidah dan Etika Bahasa dalam Karya Ilmiah”.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan ketajaman analisis, kepekaan mengamati, cepat dan tepat dalam menyelesaikan masalah, terampil dalam menyampaikan ide dan gagasan serta merangsang kreativitas yang berkaitan dengan permasalahan bidang budaya bagi seluruh peneliti sehingga terciptanya peneliti yang mampu berperan dalam kedudukannya sebagai peneliti yang bersikap ilmiah, kreatif, jujur, objektif dan berwawasan luas.
