Jakarta-Pada tanggal 29 Maret s/d 1 April 2017 yang lalu, bertempat di Hotel Royal Kuningan, Sesditjend. Kebudayaan telah melaksanakan kegiatan Workshop Pengelolaan Website Kebudayaan yang diikuti oleh tiga puluh delapan orang administrator/pengelola website resmi milik Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjend. Kebudayaan) Kemdikbud. Ketiga puluh delapan peserta kegiatan ini berasal dari satuan kerja yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, yakni: Galeri Nasional Indonesia, tujuh Museum yang berada di bawah direktorat, sebelas Balai Pelestarian Nilai Budaya, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Balai Konservasi Borobudur, serta dua belas Balai Pelestarian Cagar Budaya.

Pada kegiatan workshop tahun ini, seperti biasa, telah diadakan evaluasi menyeluruh atas kinerja dan konten dari masing-masing administrator yang mengelola halaman web masing-masing di satuan kerja. Dari hasil evaluasi tersebut telah terjadi pergantian beberapa administrator pengelola halaman web pada beberapa satuan kerja. Selaian dari alasan penyegaran tentu juga dikarenakan adanya beberapa administrator yang dinilai masih kurang maksimal menjalankan amanah yang diberikan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjen. Kebudayaan), bapak Hilmar Farid, Ph.D., bahwa halaman web resmi milik Ditjend. Kebudayaan ini merupakan salah satu ujung tombak pelayanan terkait informasi kepada masyarakat. Dari halaman web ini masyarakat dapat mengetahui kemana dan untuk apa saja pajak yang telah mereka setorkan kepada pemerintah. Telah sejauh mana pembangunan dan pengembangan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah pada bidang kebudayaan ini. Juga terkait segala informasi tentang kebudayaan milik Indonesia yang jumlahnya jutaan.

Menggarisbawahi pernyataan terakhir tersebut, informasi tentang kebudayaan, maka dibutuhkan kerja maksimal dari para administrator pengelola halaman web kebudayaan. Dari hal inilah Dirjen. Kebudayaan berharap agar jumlah pemberitaan di halaman web ini lebih ditingkatkan lagi, seluruh pengelola harus bekerja, jangan sampai ada satu administratorpun yang tidak melaksanakan amanah ini. Selain menekankan kepada kuantitas dari pemberitaan, Dirjen. Kebudayaan juga menyampaikan bahwa aspek kualitas juga tentunya harus lebih diperhatikan lagi. Jangan juga kuantitas tercapai akan tetapi kualitas dari pemberitaan tidak ada.

Dari alasan tersebut maka pada setiap kegiatan workshop pengelolaan halaman web resmi Ditjend. Kebudayaan selalu disisipi dengan pelatihan penulisan dan fotografi. Kedua hal ini merupakan aspek terpenting dari keberadaan sebuah halaman web. Situs web akan dapat bertahan dan selalu dikunjungi jika berita ataupun cerita yang disampaikan dapat menarik minat pembaca, apa lagi jika disertai dengan suguhan foto yang menarik dan dapat menyampaikan pesan kepada para pembacanya.

Mbak Windy Ariestanty (berdiri paling kiri) saat menyampaikan trik dan tips diseputar penulisan feature. Kuncinya adalah menceritakan hal kecil yang menarik bagi penulis dengan cerita ringan dan dapat membawa pembacanya terikut kepada suasana dan alur cerita.

Pada hari ketiga, para peserta telah mendapatkan pembekalan tiga materi, yakni: materi menulis feuture oleh mbak Windy Ariestanty yang merupakan penulis dan pemilik halaman web yang fokus pada dunia pariwisata dan traveler; materi tentang fotografi oleh mas Sri Sadono, editor pada majalah CHIP milik Grup Kompas Gramedia; dan mas Wisnu Nugroho yang merupakan Pemred Kompas.com.

Selain itu para peserta juga melaksanakan ekskursi ke beberapa museum milik Kemdikbud, yang pengelolaannya langsung ditangani oleh pihak Kemdikbud. Administrator pengelola halaman web BPNB Aceh berkesempatan melaksanakan ekskursi ke Museum Kebangkitan Nasional. Selesai melaksanakan ekskursi, pihak panitia membebankan beberapa tugas bagi para peserta yakni membuat tulisan feature, berita, dan foto dari setiap ekskursi masing-masing peserta, dan akan dievaluasi dihari terakhir sebelum masuk kepada seremoni penutupan.

Pada beberapa pemberitaan kedepan, halaman web BPNB Aceh akan menyuguhkan “oleh-oleh” berupa beberapa pemberitaan seputar Museum Kebangkitan Nasional. Pada saat ekskursi kita (administrator pengelola halaman web BPNB Aceh) mendapatkan banyak hal yang menarik untuk diceritakan. Sayang rasanya jika tidak dibagi sobat budaya.

🙂