Jakarta-Rabu (27/2), bertempat di Aula Hotel Millenium Sirih, Jl. Fachruddin No. 3 Jakarta Pusat, kegiatan Pertemuan Pemangku Kepentingan Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB Indonesia) tahun 2019 resmi dibuka oleh Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Dr. Nadjamuddin Ramly, M.Si. Sedianya kegiatan tahunan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya (Direktorat WDB) ini akan dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid, akan tetapi karena beliau memiliki agenda penting yang tidak dapat ditinggalkan, maka Direktur WDB tampil menggantikan beliau saat membuka kegiatan tersebut.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini, tanggal 27 Februari s.d. 1 Maret 2019, diikuti oleh 100-an peserta yang berasal dari seluruh dinas pemangku kebudayaan pada tingkat provinsi serta dihadiri oleh perwakilan 11 UPT Balai Pelestarian Nilai Budaya yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka hadir pada kegiatan ini dalam rangka mengajukan beberapa karya budaya yang berasal dari daerah masing-masing untuk ditetapkan sebagai WBTB Indonesia pada tahun 2019 ini. Dari catatan panitia, Direktorat WDB, ada sebanyak 589 karya budaya yang diajukan untuk ditetapkan sebagai WBTB Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Selain memaparkan tentang mekanisme pengajuan karya budaya untuk ditetapkan sebagai WBTB Indonesia, panitia juga membahas usulan persetiap karya budaya dalam format Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah. Pada FGD ini panitia menyampaikan setiap sisi yang dianggap lemah dari setiap usulan karya budaya tersebut. Paling banyak, hampir seluruh usulan tersebut lemah pada sisi nilai dan sejarahnya. Selain itu ada beberapa karya budaya yang masih lemah dari sisi data pendukungnya, seperti resolusi video/audio visual dan foto, serta karya ilmiah terkait karya budaya yang diajukan.
Dari hasil kesepakatan bersama, seluruh karya budaya yang dinilai masih memiliki kelemahan-kelemahan agar dapat segera diperbaiki sampai dengan tanggal 15 Maret 2019, dan segera dikirimkan kembali kepada panitia pusat, Direktorat WDB.
Miftah Nasution