Kunjungan Tim Verifikator
Saat lagi asik menikmati sarapan pagi sambil menghidupkan smartphone yang ada di tangan kiri, sesaat tiba-tiba saja smartphone admin itu bergetar Sahabat Budaya. Getarnya tidak membuat terkejut Sahabat, justru isinya yang membuat terkejut. Ternyata getar itu berasal dari notifikasi pesan masuk di grup aplikasi WhatsApp, grup BPNB Aceh, pukul 05.24 WIB. Isinya, perintah dari Kepala BPNB Aceh, bu Rini, agar pada pukul 08.30 WIB semua staff berkumpul di ruang rapat karena akan kedatangan tamu spesial sahabat. Sepasang mata admin langsung tertuju kepada sepasang jarum jam yang sedang balap-balapan di jam tangan hitam yang melingkar longgar pada pergelangan tangan kanan admin. Ini yang paling bikin terkejut Sahabat. Ternyata sudah hampir pukul delapan sahabat. Waduh! Admin tak boleh kalah cepat dengan sepasang jarum jam ini! Akhirnya admin balapan makan lontong, tak boleh kalah dengan kecepatan sepasang jarum jam itu.
Akhirnya sahabat, alhamdulillah admin sampai juga di kantor dan rombongan tamu spesial itupun ternyata baru sampai di kantor BPNB Aceh. Ternyata tamu spesial itu adalah tim verifikator pengusulan Laksamana Malahayati sebagai pahlawan nasional. Dua diantar tamu spesial itu adalah sejarawan senior, pak Anhar Gonggong dan pak Mukhlis Paeni. Senang sekali rasanya berjumpa dengan para sejarawan senior ini, apa lagi pak Anhar. Siapa yang tak kenal beliau.
Hampir setengah jam ramah tamah dengan staff BPNB Aceh, terutama yang peneliti, akhirnya peneliti BPNB Aceh dititipi PR (pekerjaan rumah) oleh pak Mukhlis Paeni tentang keakuratan data yang berkaitan langsung dengan permasalahan pengajuan Laksamana Malahayati sebagai pahlawan nasional. Melalui beliau, tim verifikator berharap agar peneliti sejarah pada BPNB Aceh dapat membantu pemerintah Provinsi Aceh didalam melengkapi dan memperkuat data yang terdapat pada hasil penelitian sebelumnya yang diajukan oleh pihak provinsi. Data-data didalamnya masih lemah dan masih dapat dikritisi terutama terkait pada permasalahan pembabakan waktu.
Kepala BPNB Aceh menyanggupi hal ini karena pada dasarnya baik pihak pemerintah Provinsi Aceh maupun tim verifikator yang dibentuk oleh Kementerian Sosial, dan juga BPNB Aceh memiliki pandangan yang sama bahwa Laksamana Malahayati ini sudah sepantasnya menjadi pahlawan nasional, harus. Mengingat nama beliau yang tidak saja terkenal secara nasional akan tetapi kehebatan laksamana perempuan pertama di dunia ini juga sampai ke manca negara pada masanya.
🙂