Aceh Besar–Sabtu (17/8) lima Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Provinsi Aceh yang terdiri dari BPNB Aceh, BPCB Aceh, LPMP Aceh, BP-PAUD DIKMAS Aceh, serta Balai Bahasa Aceh, telah melaksanakan upacara bersama dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-74 RI tahun. Upacara yang dilaksanakan di Halaman Komplek Perkantoran LPMP Aceh dimulai tepat pada pukul 08.00 WIB.

Kepala LPMP Aceh, Dr. Muslihuddin, M.Pd., tampil sebagai Pembina Upacara. Dalam amanatnya, beliau membacakan pidato sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, MA. Poin penting yang disampaikan dalam pidato sambutan beliau tersebut senada dengan isi Pidato Kenegaraan Presiden RI saat sidang Tahunan MPR-RI pada 16 Agustus 2019 kemarin, yakni: “Membangun manusia Indonesia adalah investasi kita untuk menghadapi masa depan dan melapangkan jalan menuju Indonesia maju. Kita siapkan manusia Indonesia menjadi manusia unggul sejak dalam kandungan sampai tumbuh mandiri” (Joko Widodo).

Beliau menyampaikan bahwa untuk membangun Sumber Daya Manusia Indonesia harus dimulai melalui penyediaan akses pendidikan yang merata, berkeadilan, berkualitas, inklusif, dan berkesetaraan. Kemendikbud sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab akan pendidikan dan kebudayaan tentu harus berperan aktif untuk mewujudkan tujuan ini. Salah satu program Kemendikbud adalah dengan menerapkan kebijakan zonasi yang bertujuan untuk menjamin kualitas pendidikan yang merata di semua daerah.

Selain isi pidato sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ada yang menarik pada upacara perayaan HUT Kemerdekaan ke-74 RI kali ini. Pengibaran Sang Saka Merah Putih kali ini diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza. Sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme.

Upacara yang dihadiri oleh seluruh pegawai UPT Kemendikbud yang berada di Provinsi Aceh ini berlangsung dengan khidmat dan tertib. Seperti halnya pelaksanaan upacara tahun sebelumnya, seluruh peserta mengenakan pakaian tradisional. Selain untuk melestarikan dan memperkenalkan beragam pakaian tradisional di Indonesia, penggunaan pakaian tradisional ini juga menambah semarak pelaksanaan upacara.

Artikel: Nur Irsyakdiah

Foto: Miftah Nasution