Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh pada Rabu (19/7) yang lalu telah melaksanakan sebuah kegiatan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan: menari! Dalam kesempatan tersebut, delapan orang pegawai dilingkungan BPNB Aceh berkesempatan menari di depan khalayak umum di Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta pada acara Gebyar Seni Multikultur yang diikuti oleh sebelas BPNB se-Indonesia.
Persembahan ini tidak lain merupakan wujud dari tugas dan fungsi BPNB Aceh dalam melestarikan dan menghayati kebudayaan yang dalam hal ini terwujud dalam seni tari. Tarian yang dipersembahkan merupakan tari kreasi yang menggunakan gerakan dasar pada tari tradisional Aceh seperti Tari Seudati dan tari kreasi lain seperti Tari Pukat.
Tari yang dipersembahkan berjudul “Piasan Lam Naggroe” diangkat dari kebiasaan masyarakat Aceh yang berada di dataran tinggi hingga yang berada di pesisir pantai dalam mencari rezeki. Mulai dari memanen kopi dan bercocok tanam pada masyarakat dataran tinggi hingga memberdayakan hasil laut pada masyarakat pesisir.
Meski hanya tampil selama kurang lebih 9 menit, BPNB Aceh menjadi salah satu BPNB yang mempelopori penampilan tari oleh pegawai di unitnya sendiri dan menjadi pelaku langsung dalam menghayati usaha pelestarian budaya.
*NK