Jakarta–Minggu, 09 Desember 2018, Presiden RI Joko Widodo telah menerima dokumen Strategi Kebudayaan di penghujung acara Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 (KKI 2018). Dokumen ini berisikan poin-poin resolusi yang telah disusun oleh tim perumus yang melibatkan para pegiat budaya serta budayawan di seluruh Indonesia. Prosesi penyerahan dokumen tersebut berlangsung di Gedung Kemdikbud, Jakarta Pusat, sebagai rangkaian akhir dari penyelenggaraan KKI 2018 yang telah dilaksanakan sejak 05 Desember yang lalu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan KKI 2018 telah dihadiri kurang lebih 7.000 peserta, baik dari dalam maupun dari luar daerah. Di penghujung acara, penyerahan dokumen Strategi Kebudayaan, diharapkan dapat menghimpun masukan dari berbagai sektor dengan melibatkan para pemangku kepentingan di bidang kebudayaan.
Terlebih Mendikbud menyebutkan, Strategi Kebudayaan ini merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo yang mengedepankan asas berdaulat dalam politik, ekonomi dan kebudayaan sesuai yang terkandung dalam Trisakti.
“Begitu besar harapan kami dan para pelaku, pegiat, pemerhati kebudayaan, untuk bisa melahirkan serangkaian kongres ini. Diharapkan Strategi Kebudayaan akan dapat menjalankan fungsinya sebagai sebuah dokumen yang akan menjadi pedoman kebudayaan nasional sampai 20 tahun ke depan,” ujar Mendikbud dalam pidatonya.
Penyerahan dokumen Strategi Kebudayaan diserahkan oleh perwakilan tim perumus, yakni I Made Bandem dan Nungki Kusumastuti dan diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja keras para budayawan dan para pemangku kepentingan. Pasalnya, di tengah-tengah tantangan yang semakin kompleks, kebudayaan dapat hadir sebagai penjaga peradaban dan membuka ruang interaksi, termasuk toleransi di dalamnya.
“Yang kita butuhkan adalah panggung interaksi yang bertoleransi, karena inti kebudayaan adalah kegembiraan,” tukasnya.
Fauziah