Makmeugang atau yang juga biasa disebut Meugang merupakan salah satu tradisi masyarakat Aceh dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Tradisi ini dilaksanakan satu sampai dua hari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, hari terakhir berpuasa atau satu hari menjelang hari raya Idul Fitri, dan sehari sebelum Idul Adha. Dirayakan oleh seluruh masyarakat Aceh, Makmeugang diisi dengan penyembelihan hewan, dilanjutkan dengan mengantar masakan kepada sanak keluarga dan tetangga serta menikmati olahan daging untuk dinikmati bersama.
Tidak terkecuali untuk perayaan Makmeugang sehari sebelum Idul Adha tahun 1440 H/2019 M kali ini, Meugang terakhir tahun 2019. Hujan yang mengguyur Kota Banda Aceh sejak subuh tidak menghalangi antusiasme masyarakat, untuk sekedar membeli daging serta bumbu dan bahan pelengkap lainnya ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Banda Aceh.
Pada perayaan Makmeugang tidak ada aturan khusus yang mengatur bagaimana olahan daging dimasak, masyarakat Aceh memasak daging sesuai dengan selera masing-masing, selama masakan tersebut dapat dinikmati bersama keluarga. Oleh karena itu pasar tradisional tidak hanya menyediakan daging sebagai bahan utama, tapi juga bahan masakan lain yang dibutuhkan untuk mengolah masakan.
Bagi masyarakat Aceh Makmeugang adalah tradisi yang tidak bisa dilewatkan karena lebih dari berkumpul bersama keluarga, tradisi ini memiliki makna lebih dalam untuk menyambut lebaran yakni mensyukuri nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT. Selain itu tradisi ini juga dimanfaatkan untuk menyambung silaturrahim antara keluarga dan kerabat dekat. Karena alasan inilah masyarakat Aceh menyediakan pengeluaran khusus untuk merayakan Makmeugang disetiap tahun.
Nur Irsyakdiah
