Situs Megalit Simawang merupakan salah satu tinggalan budaya Megalitik yang ada di Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di nagari Simawang, Kecamatan Simawang. Situs Cagar Budaya Megalit Simawang juga berada di daerah ketinggian. Megalit Simawang berada di Lokasi yang strategis, sebelah Barat dari situs akan terlihat Gunung Marapi yang begitu megah, sedangkan sebelah Selatan terdapat Danau Singkarak yang begitu Indah.

IMG_1564

Untuk Mencapai Lokasi, dari jalan raya Singkarak dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun menhir-simawangempat, dengan jarak tempuh sekitar 500 m dan 25 km dari Kota Batusangkar. Selanjutnya perjalanan hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki atau kendaraan roda dua, dengan kontur menanjak . Area sekitar situs masih berupa lahan kosong milik warga yang dipenuhi oleh semak. Sesampainya di lokasi situs akan terlihat lahan dengan luas 2550 M2 dengan batu-batu yang menjulang dari Tanah.

IMG_1563

IMG_1571

Situs Cagar Budaya Megalit Simawang memiliki tinggalan kebudayaan berupa batu-batu besar yang memiliki bagian ujung sudah tidak meghadap ke dataran tinggi di sekitarnya yaitu Gunung Merapi, selayaknya menhir yang ada di Sumatera Barat. Pertanggalannya yang pasti dari situs belum dapat diketahui. Berdasarkan dari bentuk-bentuk yang sederhana, diperkirakan berasal dari sekitar awal abad ke XVIII. Kompleks megalitik Simawang merupakan kompleks makam kuno masa Islam dengan nisan-nisan makam berupa menhir. Makam yang menggunakan nisan dari bentuk menhir secara umum adalah suatu bangunan atau sebidang tanah yang diberi tanda pada bagian kepala saja atau bagian kaki. Adanya tanda berupa menhir oleh masyarakat selalu diasosiasikan dengan adanya tanda penguburan. Hal ini menjadi landasan bahwa adanya tradisi yang berlanjut terhadap penggunaan menhir dari masa prasejarah hingga Islam.

Kompleks makam ini terletak di puncak bukit. Pertanggalannya yang pasti dari situs ini tidak jelas. Nisan terbuat dari batuan andesit, ada dua bentuk nisan di kompleks Simawang :
1. Nisan tipe Tanah Datar, tetapi pahatannya agak kasar.
2. Nisan batu tanpa pengerjaan.
Nisan dari tiap makam ada yang satu atau dua. Nisan pada bagian kepala lebih besar daripada bagian kaki. Semua nisan tanda arahnya menunjuk ke arah Selatan. Di sisi puncak terdapat sebuah bangunan baru dari tembok (bata berlepa) dengan atap gonjong yang dipergunakan untuk para peziarah.

megalit simawang