Dibangun tahun 1916, bangunan ini adalah milik keluarga Tionghoa yang bernama Pek Sin Kek. Selain sebagai rumah hunian keluarga, bangunan yang berarsitektur Indisch ini juga pernah dipergunakan sebagai Gedung Teater, tempat Perkumpulan Masyarakat Melayu dan sebagai pabrik es dan roti.

Unsur-unsur ornamen yang terdapat pada bangunan ini banyak dipengaruhi ornamen Cina seperti pada bagian mahkota bangunan. Dari sisi arsitektur bangunan ini dominan berarsitektur Indisch. Kondisi bangunan masih kokoh, tetapi pada dinding bangian samping kiri sudah rusak. Pada bagian teras terdapat dua buah pilar dari beton. Revitalisasi dan rehabilitasi bangunan yang pernah dilakukan sejauh ini diawasi dan bina sebagaimana bangunan cagar budaya bersejarah bagi pembangunan dan karakter Kota Sawahlunto sebagai kota multi-etnik dan budaya.