Perwakilan pelajar dari seluruh SMP di Kota Bukittinggi hari ini, Kamis (28/7/2022), berkunjung ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “Belajar Bersama di Museum” yang diikuti oleh enam orang perwakilan pelajar dan satu guru pendamping dari setiap SMP di Kota Bukittinggi.
Dalam kegiatan ini, para pelajar sangat antusias memahami sejarah Minangkabau dengan cara yang berbeda. Melalui sajian teknologi yang ditampilkan dalam ruangan Pusat Informasi BPCB Sumbar, para pelajar silih berganti menikmati peninggalan bersejarah dalam balut tampilan tiga dimensi hingga audio-visual.
Pada ruangan pamer, para pelajar menikmati tampilan fisik sejumlah peninggalan bersejarah seperti Arca Bodhisatwa Maitreya, Arca Ganesha, hingga peninggalan fisik lainnya yang dipamerkan. Para pelajar yang berasal dari generasi Z ini juga tampak begitu asyik mengakses informasi digital tentang objek cagar budaya melalui kode batang atau barcode yang ditautkan pada gawai.
Setelah puas menikmati tinggalan sejarah fisik, para pelajar disuguhkan dengan sajian tiga dimensi dari benda cagar budaya yang ada di Sumatera Barat. Tampilan ini tersaji pada ruangan display interaktif yang memungkinkan para pelajar menikmati video dan tampilan tiga dimensi dari sebuah objek cagar budaya.
Tampilan cagar budaya berbalut teknologi yang diusung seakan menjadi jembatan yang mendekatkan generasi muda dengan cagar budaya. Karakteristik para pelajar dari generasi Z yang sangat dekat dengan perkembangan teknologi (digital native) memudahkan mereka untuk memahami sejarah dengan cara kekinian.
Ketertarikan ini sangat terlihat saat para pelajar berada di ruangan audio visual. Sajian film tentang Istana Pagaruyung dan tinggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura di Riau yang ditampilkan begitu dinikmati secara antusias oleh para pelajar. Bioskop mini dan suasana menonton yang berbeda membawa para pelajar pada cara baru memahami sejarah.
Dinia Aulia, pelajar dari SMP Negeri 3 Bukittinggi menyatakan kekagumannya pada pemanfaatan teknologi dalam sajian pembelajaran sejarah. Menurutnya, tampilan yang disajikan dapat memuaskan hasrat keingintahuan para pelajar.
Para pelajar dan guru yang hadir juga mengapresiasi sajian objek cagar budaya yang ditampilkan. Salah satu harapan yang muncul adalah penambahan koleksi objek cagar budaya yang ada di berbagai daerah agar pusat Informasi BPCB Sumbar memiliki sajian pameran fisik dan visual yang lebih lengkap.
Jati diri bangsa
Selain peninggalan bersejarah, para pelajar juga memperoleh ilmu lainnya tentang cagar budaya dan koleksi museum. Kepala Subbagian Tata Usaha BPCB Sumbar Sri Sugiharta S.S., M.PA, mengatakan, deretan informasi yang tersaji di ruang Pusat Informasi adalah bukti bahwa Sumatera Barat memiliki peradaban yang begitu panjang di masa lampau. Peradaban ini perlu dipahami oleh pelajar untuk mengenal jati diri bangsa.
“Setiap sesuatu ada sejarahnya. Dengan memahami sejarah, kita bisa menghargai masa lampau. Kita menjadi lebih paham bahwa kita tidak lahir dalam ruang kosong. Jadi kita perlu belajar sejarah untuk mengenal jati diri kita,” kata Sri Sugiharta S.S., M.PA, dalam sambutannya.
Sementara Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Bukittinggi Mul Akhyar menambahkan, sajian informasi tentang sejarah yang diperoleh para pelajar dapat menjadi modal penting bagi generasi muda untuk memahami Sumatera Barat di masa lampau. Para pelajar diharapkan dapat memahami sejarah secara lebih dalam sebagai modal untuk melihat masa depan.
Kunjungan ke ruangan Pusat Informasi BPCB Sumbar tentu dapat melengkapi pengetahuan sejarah para pelajar. Dengan mempelajari sejarah sejak dini, generasi muda diharapkan dapat lebih dekat dengan cagar budaya dan sejarah di Sumatera Barat sehingga memiliki modal penting untuk membangun karakteristik bangsa di masa yang akan datang.