Penerapan PSBB di Tanah datar terkait dengan pencegahan penyebaran Covid-19 tentu menuntut masyarakat untuk diam di rumah agar rantai penularan tidak semakin berkelanjutan. Namun, dibalik itu semua, ada beberapa orang yang harus tetap bekerja, tetap keluar rumah agar kebutuhan mereka terpenuhi. Ada orang-orang yang hidup dengan berjualan sehingga keramaian itulah yang mereka tunggu. Akan tetapi, kondisi saat ini membatasi untuk beraktifitas.

KPN Amerta yang merupakan wadah koperasi pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat, melakukan pembagian bahan pokok kepada masyarakat yang dinilai terdampak Covid 19.
Aktifitas sosial yang dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2020 dalam bentuk pemberian bantuan bahan pokok tersebut bertempat di sekitar Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat yakni Pagaruyung dan Saruaso,

“Sejatinya kebanyakan masyarakat di sekitar Pagaruyung mengandalkan kunjungan wisatawan ke Istano Basa. Jadi, sejak penerapan PSBB dan penutupan sementara Istana Basa, otomatis aktifitas perekonomian mereka sangat terdampak. Atas dasar ini kami melakukan pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di sini.” Terang Fauzan Amril, M.Hum, Ketua Pengurus KPN Amerta yang sekaligus Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Cagar Budaya di BPCB Sumatera Barat.
Lebih lanjut, Fauzan menerangkan bahwa lokasi pembagian kebutuhan pokok di sekitar kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat dengan pembagian daerah di Jorong Balai Janggo, belakang Istana Silindung Bulan, Simpang Bendungan, depan istano Pagaruyung serta tidak lupa pembagian ini kepada tukang ojek di dekat kantor BPCB Sumater Barat

Di tempat terpisah, Kepala BPCB Sumatera Barat, Drs. Nurmatias menyampaikan bahwa kegiatan ini sesuai dengan filosofi “amerta” itu sendiri. Amerta berarti minuman para dewa yang dihasilkan dari mengaduk-aduk samudera. Hal itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa Amerta juga berarti telah disucikan. Dengan demikian, kegiatan ini adalah kegiatan yang bersifat mensucikan sifat egoisan kita sebagai manusia. Selanjutnya azaz dari koperasi itu dengan gotong royong maka kita bergotong royong juga untuk mencegah penularan Covid-19 dan saling membantu dalam kesulitan.

“Koperasi adalah organisasi yang berbasis gotong-royong, aktifitas berkoperasi, mengasah kepedulian terhadap sesama. Wabah Covid-19 tentu berdampak kepada semua orang tanpa kecuali. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pengurus dan segenap anggota koperasi atas terselenggaranya aksi sosial ini.” tutup Pembina KPN Amerta.