Benteng peninggalan zaman kolonial ini terletak di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat tepatnya di Jalan Benteng, Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang dengan nomor inventaris BPCB Sumatera Barat 01/BCB-TB/A/02/2007. Benteng ini dibangun pada tahun 1830 oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dengan maksud sebagai pertahanan tentara Belanda terhadap perlawanan rakyat yang dimotori oleh Tuanku Imam Bonjol.

Salah satu meriam peninggalan masa kolonial di Benteng (Fort) de Kock

Benteng ini dibangun di atas bukit (ketinggian 958 Mdpl) sehingga kondisi sekeliling dengan leluasa dapat diamati tanpa halangan yang berarti. Secara fisik bangunan benteng di lokasi ini sudah tidak ada. Bangunan yang tersisa hanya berupa bangunan bak air dengan denah persegi empat. Areal bekas benteng dibatasi oleh parit melingkar sedalam 1 m dan lebar sekitar 3 m. Salah satu peninggalan yang masih berhubungan dengan benteng adalah delapan (8) buah meriam besi yang dipasang di sekeliling areal bekas benteng dengan panjang antara 116-280 cm. Salah satu meriam tersebut terdapat inskripsi yang menunjukkan angka tahun 1813.

Fungsi awal sebagai benteng sebagai tempat pertahanan, yang kemudian untuk saat ini berfungsi menjadi bagian dari objek wisata yaitu kebun binatang. (Gilang Aditya.)