Sultan Hasan yang bergelar Salehuddin Keramat Syah merupakan Sultan Kerajaan Indragiri ke XVI. Beliau terkenal dengan sultan yang membuka dan mengembangkan pemukiman di daerah Sungai Raya yang sebelumnya berpusat di Kota Lama. Daerah Sungai Raya ini pada masa Beliau terkenal sebagai daerah penghasil rotan dan buah-buahan.
Namun lambat laun karena pengaruh perkembangan zaman, daerah ini mulai ditinggalkan oleh penduduknya yang berlaih ke seberang sungai (Sungai Indragiri) yang cenderung lebih dekat ke pusat pemerintahan (kota Rengat). Salah satu alasan lain adalah sering terjadinya banjir yang menggenangi daerah Sungai Raya yang cenderung sama tinggi dengan Sungai Indragiri, sehingga pada saat air sungai naik daerah Sungai Raya seringkali mengalami banjir. Perpindahan masyarakat/penduduk di Sungai Raya ini terjadi pada sekitar tahun 1980-an. Sekarang daerah ini dijadikan sebagai lahan perkebunan sawit yang mulai intensif ditanami pada sekitar tahun 2010.
Makam Sultan Hasan berada di areal perkebunan. Terdiri dari sebuah makam yang telah diberi tembok keliling dari bata berplester semen. Tembok keliling ini merupakan bangunan baru yang dibuat oleh Pemda kab. Indragiri Hulu pada tahun 2000-anĀ bersamaan dengan pengecatan nisan dan jirat makam. Makam ini terdiri dari jirat dan nisan yang semuanya terbuat dari batu granit. Yang menarik adalah pada umumnya nisan tipe Riau untuk laki-laki adalah berbentuk gada (baik segi 8 ataupun silinder) dan nisan perempuan berbentuk pipih. Tetapi nisan makam Sultan Hasan berbentuk pipih.
Nisan ini bermotif hias sulur-suluran dan di bagian tengahnya berbentuk lingkaran. Sementara jirat makam berbentuk seperti sarkopagus/kubur batu berbentuk persegi panjang yang terdiri dari wadah dan tutup, seluruh jirat terdapat motif hias sulur-suluran. Pada bagian jirat (penutup) sudah belah jadi tiga bagian, namun masih bisa menutup. Ukuran jirat 192,5 cm x 50,5 cm x 42,5 cm. Ukuran nisan kepala dan kaki sama, yaitu tinggi 95 cm, lebar 21,5 cm dan tebal 12,5 cm. Nisan makam menempel di jirat dengan menggunakan teknik seperti pasak, ujung nisan dibentuk lebih kecil dan pada bagian jirat dibuat lubang untuk menempelkan nisan.