Jumat,10 februari 2017, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat Wilayah Kerja Provinsi Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau kedatangan peserta didik dari SMA 3 Batusangkar berjumlah 6 orang. Mereka mendapat tugas dari guru untuk membuat laporan terkait sejarah islam di Tanah Datar.

Peserta didik secara spontan langsung berusaha mencari informasi ke BPCB Sumatera Barat yang merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kedatangan mereka disambut oleh Kasi PPP (Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan) BPCB Sumatera Barat Drs. Teguh Hidayat, M.Hum dan Koordinator Kelompok Kerja Dokunentasi dan Publikasi Hasan Basri, SS. Di ruang rapat BPCB Sumatera Barat satu persatu peserta didik tersebut bertanya mengenai sejarah islam di Kabupaten Tanah Datar. Penjelasan Kasi PPP BPCB Sumatera Barat bahwa Tanah Datar masih sedikit informasi mengenai periode islam, lebih banyak periode tradisonal.  Kemudian Hasan Basri menjelaskan bahwa kemungkinan masuknya islam abad 12 di Tanah Datar, selain itu adanya peninggalan masjid yang termasuk tertua di Indonesia yaitu masjid Rao-Rao dan Masjid Raya Lima Kaum. Tetapi kapan pastinya belum benar-benar diketahui.

Dijelaskan juga bahwa tupoksi dari BPCB Sumatera Barat terkait Pelestarian Cagar Budayanya, sehingga tidak terlalu mendalami nilai sejarahnya. Yang mendalami nilai sejarah Sumatera Barat adalah Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat yanga ada di kota padang.

Selama lebih kurang satu jam berdiskusi dan bertaya jawab, diakhir dengan pemberian satu paket terbitan publikasi BPCB Sumatera Barat oleh Kasi PPP Drs. Teguh Hidyat, M.Hum berisi Leaflet, booklet, majalah, dan Buku terkait Cagar Budaya. (Gilang Aditya.)