Tuan Makhudum  adalah salah satu dari Basa Ampek Balai semasa Kerajaan Pagaruyung. Basa empat Balai yaitu Bandaro di Sungai Tarab, Indomo di Saruaso, Makhudum di Sumanik, dan Tuan Gadang di Batipuh yang merupakan pembesar pemerintah pusat. Dalam struktur pemerintahan kerajaan Pagaruyung, Rajo Tigo Selo atau Raja Tiga Sila, dibantu oleh orang besar atau Basa yang kumpulannya disebut Basa Ampek Balai, empat orang besar yang mempunyai tugas, kewenangan-kewenangan dan tempat kedudukan atau wilayah sendiri pada nagari-nagari yang berada di sekeliling pusat kerajaan, Pagaruyung. Tuan Makhudum yang berkedudukan di Sumanik dengan julukan Aluang Bunian Koto Piliang bertugas dalam urusan perekonomian dan keuangan.[1]

Kompleks Makam ini terdiri dari 24 buah makam. Kompleks makam ini telah mengalami pemugaran oleh Kanwil Muskala Depdikbud Sumatera Barat pada tahun 1985.[1] Jirat terbuat dari susunan batu andesit, ukuran jirat bervariasi mulai dari panjang 140-235 cm, lebar 65-210 cm, dan tinggi antara 20-55 cm. Komplek makam ini merupakan kompleks makam Islam dengan orientasi makam Utara-Selatan.  Makam Makhudum Syah merupakan makam dengan jirat paling panjang, dengan ukuran panjang 235 cm, lebar 150 cm, dan tinggi 55 cm. Nisannya berupa nisan “menhir” batu kali artificial dengan bentuk pengerjaan sangat sederhana. Diluar pagar terdapat batu sandar sebanyak 6 buah menghadap ke Timur Laut.

[1] Agus Tri, dkk. Laporan Pencagarbudayaan Benda Cagar Budaya dan Situs Kabupaten Tanah Datar. Batusangkar : BP3 Batusangkar. 2005. Hlm. 14.

 

[1] Ibid.