You are currently viewing Komplek Makam Narasinga II

Komplek Makam Narasinga II

Raja Narasinga II adalah Sultan Indragiri keempat yang dimakamkan di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu. Raja Narasinga bernama Paduka Maulana Sri Sultan Alaudin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam. Dia merupakan Raja Indragiri ini berasal dari Malaka. Dia pernah melawan Portugis selama 20 tahun antara tahun 1512 sampai 1532. Kerajaan Indragiri diperintah langsung dari Kerajaan Malaka pada masa Raja Iskandar yang bergelar Narasinga I.

Pada generasi Raja yang ke-4 barulah Istana Kesultanan Indragiri didirikan oleh Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin bergelar Nara Singa II beristrikan Putri Dang Purnama, bersamaan didirikannya Rumah Tinggi di Kampung Dagang. Raja Narasinga II merupakan Sultan ke-4 Kerajaan Indragiri berasal keturunan Sultan Malaka IV bergelar Malik Al Muluk dimakamkan di Indragiri Hulu. Sejarah kerajaan Indragiri yang tidak lepas dari adanya komplek makam-makam kerajaan di Kota Lama, yang hanya ada ditemukan saat ini Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin bergelar Nara Singa II, memerintah pada tahun 1473-1452 M dan merupakan Sultan Indragiri ke empat, dimakamkan di Pekan Tua/Kota Lama yang tersisa dan dirawat sepenuhnya.

Masyarakat Inhu mengenal dan tidak pernah akan lupa sebagai leluhurnya sebagian masyarakat Inhu, yang tidak terlepas dari berdirinya (kabupaten) Inhu. Maka Makam Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin bergelar Nara Singa II ini dijadikan tempat ziarah yang kemudian oleh Pemkab Inhu dikukuhkan sebagai obyek wisata ziarah, sehingga banyak dikunjungi penziarah dari pelbagaidaerah.
“Selain dari daerah-daerah yang ada di pulau Jawa, banyak juga peziarah dari luar pulau Jawa seperti dari Bali, Sumatra, Kalimantan. Banyak juga wisatawan mancanegara. Pengunjungnya mulai dari kalangan masyarakat bawah, menengah, hingga kelas atas, dan ada pula dari kalangan artis. Namun sudah menjadi kebiasaan setiap musim haji penziarah ke sini, suka mengalami penurunan. Dan apabila masyarakatnya ada hajatan, maka ramailah lokasi ziarah ini. Terutama peziarah paling banyak pada bulan Mulud, dan pada setiap malam Jumat, apalagi malam Jumat Kliwon dan pada hari Minggu.

Pada kompleks makam ini terdapat sebelas makam. Makam yang penting pada kompleks makam ini adalah makam Narasinga II dan makam Sultan Usuluddin. Makam Narasingga II berada pada tanah yang paling tinggi dibandingkan dengan makam lainnya. Sekeliling makam terdapat parit tanah yang cukup dalam (sekitar 4 m ). Parit ini mengelilingi kompleks makam mengikuti bentukan tanah makam yang makin ke utara makin rendah. Narasinga II adalah sebagai Raja Kerajaan Indragiri ke – 4 yang menetap di Rengat. Nisan makam  Narasinga II terbuat dari bahan granit, sedangkan jirat dari bahan batu andesit dengan arah orientasi  utara-selatan. Jirat berbentuk susunan berupa tiga undakan. Nisan berukuran tinggi 84 cm, lebar 49 cm dan tebal 21 cm. Pada bagian badan nisan terdapat tulisan yang diukir dengan bahasa Arab. Bentuk nisan berbentuk tipe aceh dengan hiasan kombinasi antara lengkung-lengkung stiliran dan garis-garis vertikal yang dibuat secara timbul. Pada Makam Raja Nara Singa II terdapat dua buah Batu Nisan tipe Aceh yang terbuat dari batu jenis Andesit  dan sebuah jerat asli yang terbuat dari batu jenis Granit. yang di dalamnya tedapat sebelas makam pendamping,diantaranya adalah : Makam Sultan Usuluddin,Putra Mahkota Raja Nara Singa II,Sultan Kerajan Indragiri ke V.

Makam Jendral Verdicho Marloce,seorang panglima perang Portugis yang di tawan Narasinga II ketika merebut Kota Malaka dari kekuasaan Portugis dan Makam Para Mentri Kerajaan Indragiri semasa pemerintahan Raja Narasinga II menjadi Sultan Kerajaan Indragiri ke IV.

Lokasi Makam Narasinga II : Jl. Kompleks Narasinga II, Dusun I Kota Lama, Desa Kota Lama, Kec. Rengat Barat, Kab. Indragiri Hulu, Riau.