Awal pembangunan gedung ini belum diketahui secara pasti. Diperkirakan bangunan ini didirikan sekitar tahun 1940-an. Fungsi awal bangunan sampai sekarang diperkirakan sebagai bangunan militer. Sejak tahun 2010 gedung ini digunakan sebagai Kantor Penghubung Kodim, sebelumnya dipergunakan sebagai gedung Dinas Pariwisata dan Kebudayaa Kuantan Singingi. Bangunan ini berdiri bersamaan dengan masuknya Kolonial Belanda ke daerah Kuantan Singingi.
Arsitektur bangunan ini memperlihatkan arsitektur kolonial, seperti dinding bangunan yang tebal sekitar 30 cm yang terbuat dari bata berspesi kapur, penggunaan pintu dan jendela yang berukuran besar. Atap bangunan berbentuk limas yang terbuat dari genteng. Atap bangunan ini dibuat 2 buah berbaris ke belakang. Atap bagian depan berukuran lebih kecil dipergunakan sebagai atap untuk ruangan di sisi barat daya, sedangkan atap kedua berukuran lebih besar dipergunakan sebagai atap bangunan di bagian belakang yang terdiri dari 5 buah ruangan. Denah bangunan berbentuk persegi panjang dan berjumlah 6 buah ruangan, masing-masing ruangan dipisahkan oleh pintu yang terbuat dari kayu berbentuk bukaan dua. Ukuran pintu 238 cm x 70 cm, sedangkan ukuran jendela 149 cm x 160 cm. Dari 6 buah pintu yang ada 3 buah pintu sudah mengalami penggantian, yaitu pintu di ruangan yang saat ini dipergunakan sebagai ruangan kepala, pintu di sebelah ruangan kepala, bagian teras/beranda, dan pintu kamar mandi. Lantai terbuat dari tegel ubin berwarna merah dan abu-abu berukuran 20 cm x 20 cm. Sebagaian lantai sudah diubah menjadi lantai keramik, yaitu lanati di ruangan kepala, dan kamar mandi. Ventilasi berbentuk persegi panjang, plafon terbuat dari susunan papan kayu. Tinggi bangunan dari permukaan tanah sekitar 35 cm sehingga di bagian depan pintu masuk terdapat anak tangga sebagai akses masuk menuju ruangan. Pada sisi barat laut terdapat bangunan baru yang menempel dengan bangunan utama, bangunan ini memanjang ke arah barat laut.