Surau Atap Ijuk terletak di Nagari Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman. Surau ini memiliki arsitektur yang menyerupai arsitektur Surau Nagari Lubuk Bauk di Batipuh, Kab. Tanah Datar. Seluruh kerangka tidak memakai paku sebagai penguat, tetapi hanya menggunakan pasak-pasak yang cukup kuat. Adapun atapnya terbuat dari ijuk dengan bentuk atap tumpang. Tangga masuk surau terbuat dari beton dengan motif bangunan tangga jaman Belanda. Menurut masyarakat setempat, surau ini dibangun 220 tahun yang lalu oleh masyarakat secara gotong royong. Sampai sekarang surau ini masih difungsikan sebagai tempat sholat dan mengaji. Pada bulan Ramdhan surau ini dipakai sebagai tempat sholat taraweh.
Bahan atap surau yang terbuat dari ijuk membuat kondisinya semakin memprihatinkan dari waktu ke waktu dan sudah banyak bagian atap yang rusak dan bocor. Pada tahun 2015 perencanaan untuk melakukan pergantian atap yang rusak akhirnya terlaksana. Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kep. Riau pada tanggal 7 s/d 8 agustus 2015 telah melakukan monitoring dan evaluasi pada saat dilakukannya pemugaran.
Bambu yang Akan Direndam Lumpur dan Air Mengalir untuk Mengeluarkan Getah Dalam Bambu
Pembongkaran Ijuk dan penurunan Ijuk dari Atap Dimulai dari Paling Atas hingga ke Bawah Atap
Koordinasi Tekno Arkeologi kepada Pekerja Bagian yang Dikerjakan
Maksud dan tujuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi ini adalah melakukan pengontrolan pada kegiatan pemugaran Surau Atap Ijuk sekaligus memberikan koordinasi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan. Setelah dilaksanakannya pemugaran kini kondisi atap surau sudah menjadi lebih baik. Dengan diadakannya kegiatan pengontrolan terhadap pemugaran atap ini diharapkan akan memberikan manfaat, terkait sebagaimana fungsi dari surau yang masih aktif digunakan hingga saat sekarang. Hingga pada bulan oktober 2015 ini tidak ada ditemukan permasalahan terkait pemugaran atap surau yang baru ini. dengan demikian kegiatan pemugaran Surau Atap Ijuk telah sesuai dengan perencanaan.