Menurut informasi yang diperoleh dari penduduk setempat, sekitar 10 tahun  yang lalu bangunan ini persis di tepi laut. Oleh karena garis pantai bergeser ke Utara maka sekarang keberadaannya pada jarak sekitar 200 m dari garis pantai sekarang.

m dari laut. Benteng Jepang ini berupa bangunan  dari beton berbentuk seperti badan kura-kura jika dilihat dari  atas. Ukurannya tinggi 1 m dan ukuran bagian  terpanjang 6,8 m dan bagian terlebar 5,4 m. Pintu masuk dari arah Utara, berukuran tinggi 80 cm, lebar 90 cm, dan ketebalan dinding 1 m. Pada bagian dalam berupa  ruangan kosong yang dipisahakan oleh dinding  tengah  sehingga membentuk  jalan memutar pada bagian dalam. Dinding tengah tersebut tepat berhadapan dengan pintu masuk.

Ruangan dalam dilengkapi dengan ventilasi berupa lubang kecil pada bagian bawah sebanyak tiga buah,  masing-masing pada sisi timur, barat, dan selatan masing-masing satu buah. Kondisi bangunan masih relatif baik, hanya keadaan lingkungan  dalamnya  sangat kotor, berair dan  penuh sampah. Bangunan ini pada saat-saat tertentu dijadikan panggung untuk pertunjukan kesenian yang diadakan  oleh siswa-siswi MTsN Tiku.

Sekitar 50 m dari Benteng Jepang ini, tepatnya pada sisi kanan sebelum jalan simpang tiga MTsN Tiku. Bangunan kedua ini berupa bangunan beton berbentuk setengak lingkaran  dengan tinggi sekitar 1 m, tebal dinding  50  cmdan  jarak  antar dua ujung sekitar 4,25 m. Bangunan ini  dilengkapi  dengan  tiga buah lubang berjarak 30  cm  dari atas. Lubang tersebut pada bagian depan besar dan  semakin mengecil pada bagian dalamnya (belakang) dengan  lebar lubang 45 x 25 cm. Situasi bangunan banyak ditumbuhi semak belukar. Tampaknya lingkungannya telah mengalami perubahan, karena bangunan tersebut sebagian terpendam dan pada sisi dalamnya (bagian tengah lengkungan) tergenang air.  Bangunan  ini tidak terawat lagi oleh masyarakat sekitarnya,  bahkan  masyarakat sekitarnya juga tidak tahu pasti  fungsi dan pemakaian dari bangunan tersebut di masa lampau.