Lubang Jepang Sungai Sariak merupakan bangunan pertahanan yang dibangun pada masa kependudukan Jepang antara tahun 1942-1945, dibangun dengan menggunakan tenaga kerja pribumi (Romusha). [1]
Bangunan ini berada di di sekitar 15 m dari sisi selatan jalan raya Baso – Bukittinggi. Tepatnya berada di depan seberang jalan SMP Negeri Baso. Bentuk bangunan seperti bentuk Benteng Jepang Tiku I, tetapi tidak teratur sudut-sudutnya. Pada bagian yang menonjol merupakan pintu masuk, berada di sisi barat laut. Ukuran bagian yang terpanjang dari pintu masuk sampai sudut paling belakang adalah 9 m dan bagian terlebarnya 7,5 m dengan tinggi permukaan yang seka-rang 1,5 m pada bagian depan (pintu).
Pintu masuk berukuran tinggi 1,3 m dan lebar 2 m, dan tebal dinding pintu 0,3 m. Untuk masuk ke ruangan dalam harus membungkuk karena tingginya sama dengan tinggi pintu masuk. Dari pintu masuk berjarak 1,3 m ke arah kanan terdapat sebuah ruangan tertutup dengan pintu masuk berukuran lebar 0,8 m. Ruangan kecil ini berukuran 2 x 1,5 m.
Ruangan dalam merupakan satu kesatuan dengan lorong pintu masuk berupa ruangan terbuka dengan panjang dari pintu masuk sekitar 5,5 m dan lebar 4 m. Bentuk ruangan menyudut tidak beraturan. Pada bagian belakang terdapat lubang dengan ukuran dalam (tebal) 1 m, panjang 2,9 m dan tinggi 0,55 m. Lubang ini dipisahkan oleh sebuah dinding yang berada di tengah agak ke belakang yang juga merupakan bagian yang menonjol dari bangunan utamanya.
Ukuran bagian yang menonjol adalah panjang 0,9 m dan lebar 0,6 m (pada bagian yang sempit sejajar dengan dinding bangunan), dan 0,8 m (pada bagian yang lebar/paling ujung). Tinggi bagian yang menonjol dari permukaan tanah yang sekarang adalah 1 m.
[1] Buku Cagar Budaya Kabupaten Agam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 8