Situs Waisisil merupakan sebuah pantai dengan pasir putih serta terdapat tumbuhan bakau di teluk sisi selatan Pulau Saparua. Teluk ini merupakan tempat yang bersejarah yang dulu menjadi terjadinya peperangan rakyat Nusantara dengan penjajah Belanda, yang kala itu pasukan pribumi dipimpin oleh Thomas Matulessy atau yang biasa disebut dengan Kapitan Pattimura.
Pada bulan Maret 1817 Belanda kembali menduduki Pulau Saparua. Kemudian pada bulan Mei pasukan pribumi mengadakan rapat yang berujung pada penyerangan terhadap Benteng Duurstede pada 16 Mei 1817 yang mengakibatkan terbunuhnya Residen Van Denberg dan keluarganya. Kemudian Belanda datang untuk membalas serangan tersebut dengan menyerang Waisisil pada 20 Mei 1817, namun serangan tersebut dapat digagalkan dengan menewaskan 200 tentara Belanda.
Serangan kedua dilakukan Belanda pada tanggal 26 Mei 1817 di Hatawano yang juga dapat digagalkan. Pada akhirnya, pada 3 Agustus 1817 Belanda dapat menduduki Benteng Duurstede akibat strategi Kapitan Pattimura bocor yang mengakibatkan kekalahan pasukan pribumi dan ditangkapnya Kapitan Pattimura dan Martha Christina Tijahahu. Untuk mengingatkan tentang peristiwa tersebut, dibuatlah sebuah monumen di pantai tersebut.