Pulau Meti terletak di sebelah tenggara Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Pulau ini dapat dicapai dalam waktu satu setengah jam dengan menggunakan perahu motor dari pelabuhan Tobelo. Di dasar laut perairan pulau ini tergeletak sebuah pesawat tempur Jepang dari masa Perang Dunia II.
Pemandangan Pulau Meti dari lokasi penyelaman
Pada 20 Mei 2015 lalu, Tim Survei Bawah Air Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Ternate melakukan peninjauan bangkai pesawat tersebut. Awalnya, tim penyelam yang dipimpin oleh Bapak Laode Muhammad Aksa, mengalami kendala saat pagi hari. Mereka tidak menemukan lokasi bangkai pesawat di dasar laut. Hal ini disebabkan arus dalam yang cukup kuat dan keruhnya air. Akhirnya tim turun menyelam lagi disiang hari, saat arus sudah tenang dan pandangan di dalam air jernih. Pada penyelaman kedua tersebut barulah tim menemukan posisi karamnya pesawat pada kedalaman 25 meter.
Tim Penyelam dari BPCB Ternate ketika memulai penyelaman
Bangkai pesawat tempur ini sudah tidak utuh lagi. Menyisakan hanya bagian badan pesawat dan sayap kanan yang tinggal separuh. Baling-baling dan sayap ekor tidak ditemukan lagi disekitar puing-puing pesawat itu. 5 orang penyelam BPCB Ternate melakukan pengukuran dan pendokumentasian bangkai pesawat. Diketahui, panjang badan pesawat yang tersisa sekitar 6,6 meter, dan lebar tengahnya sekitar 1,85 meter. Sedangkan ukuran rentang sayap yang tersisa sekitar 3 meter, dengan lebar sekitar 1,8 meter.
Bangkai Pesawat Nakajima Ki-27 yang karam di dasar laut perairan Pulau Meti
Bangkai pesawat ini telah ditumbuhi terumbu karang dan menjadi rumah bagi beberapa spesies ikan. Meski begitu, bangkai pesawat ini masih dapat teridentifkasi. Tim Survei Bawah Air BPCB Ternate menyimpulkan, bentuk bangkai pesawat ini sangat mirip dengan bentuk pesawat tempur Jepang Nakajima Ki 27. Pesawat Nakajima Ki 27 merupakan salah satu jenis pesawat tempur Jepang yang dioperasikan di wilayah Asia Pasifik selama Perang Dunia II.