You are currently viewing Selayang Pandang “Srawung BUDAYA Tlogo” Balai Desa Tlogo, 13 November 2021

Selayang Pandang “Srawung BUDAYA Tlogo” Balai Desa Tlogo, 13 November 2021


Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten secara geografis bersinggungan dengan
Warisan Budaya Dunia maupun Cagar Budaya Nasional yang berupa Situs percandian. Nama Prambanan
tidak asing lagi jika dikaitkan dengan bangunan Candi Prambanan yang memiliki latar belakang agama
Hindu, peninggalan masa Mataram Kuno di tanah Jawa sekitar abad IX Masehi. Selain Candi Prambanan,
di wilayah yang berbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta terdapat pula Candi
Plaosan, Candi Sojiwan, Candi Lumbung, Candi Bubrah, Candi Gana, dan Candi Sewu yang berlatar
belakang agama Buddha – bukti toleransi dan gotong royong yang sudah tertanam sejak dahulu kala
sehingga menghasilkan Mahakarya bangsa Indonesia. Beberapa diantara candi – candi tersebut sudah
masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia sebagai “Prambanan Temple Compounds” karena memiliki
nilai penting bagi agama, ilmu pengetahuan dan budaya.
Platform Pemajuan Kebudayaan Desa yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2021, memfasilitasi
potensi budaya desa yang lokasinya berdekatan dengan Warisan Budaya. Desa Tlogo, Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Klaten salah satu diantara desa yang menjadi mitra Pemajuan Kebudayaan Desa.
Nama Tlogo mengandung makna telaga, dan berdasarkan penelitian para ahli ketika dahulu Candi
Prambanan telah usai dibangun pada abad IX Masehi disebutkan, sebelah timur candi terdapat telaga
yang juga difungsikan sebagai wilayah “Panti Tinapan” atau tempat untuk bertapa.
Pemajuan Kebudayaan Desa Tlogo didukung oleh Pemerintah Desa Tlogo dengan pemberdayaan
DAYA DESA serta DAYA WARGA Desa Tlogo. Daya Desa menggali potensi kebudayaan yang ada di
Wilayah Tlogo sebagai kekayaan budaya Desa Tlogo. Beberapa diantara potensi Kebudayaan di Desa
Tlogo adalah Sanggar Seni Tari Sri Rama, Kerajinan Kayu, Kerajinan Ukir, Kerajinan Patung, Kerajinan
Batik, Seni Karawitan, Seni Gejog Lesung, Seni Pedalangan, Kesedian Hadroh, Seni Teater, Orkes
Keroncong, Kesenian Musik Bambu, dan Kesenian Musik Modern. Langkah pengembangannya, maka
Daya Warga terlibat dalam dalam mengembangkan kebudayaan lokal, senada dengan warisan budaya
yang ada di sekitar wilayah Desa Tlogo.
Daya Warga menghimpun dan meberikan dorongan warga desa untuk “bangkit” kembali
memajukan budaya melalui Platform Pemajuan Kebudayaan Desa. Sekitar pertengahan tahun 2021,
kegiatan diawali dengan melakukan koordinasi lintas sektoral dan pertemuan – pertemuan rutin dengan
warga serta para pemangku kepentingan. Dengan semangat gotong – royong dan keterlibatan warga
secara aktif, selepas aktivitas pelatihan, maka dengan segala kerendahan hati terwujud gelar budaya
“Srawung BUDAYA Tlogo” yang terinspirasi dari nilai luhur warisan budaya candi – candi di Kawasan
Prambanan. Srawung BUDAYA Tlogo menampilkan karya seni karawitan dan tari – tarian. Diawali dengan
Bincang Budaya yang mengupas tentang Pemajuan Kebudayaan Desa Tlogo, dan dilanjutkan dengan
lantunan irama tradisional Karawitan. Selanjutnya ditampilkan Tari Sobrah, Tari “Puja Manjusri” dan dari
kerakyatan Bekasakan.
Dengan mengenali potensi warisan budaya yang ada di desa, maka warga akan lebih mudah
untuk mengembangkan, memanfaatkan dan mengemasnya menjadi produk desa. Hal ini dapat
membangun kesadaran tentang pentingnya nilai kearifan budaya lokal dan pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. “Srawung Budaya Tlogo, Tercipta Harmoni
untuk Lestari”