You are currently viewing Relief-Relief Hiasan di Penampil Candi Sewu

Relief-Relief Hiasan di Penampil Candi Sewu

Candi Sewu yang berada Kawasan Warisan Dunia Prambanan tampak besar dan megah. Dilihat dari bangunannya, Candi Sewu terdiri dari satu struktur utama (pusat) dan empat penampil disetiap empat penjuru mata angin. Pada dinding penampil terdapat beberapa relief.

Bilik-bilik penampil yang ada di keempat penjuru semua dalam keadaan kosong. Berdasarkan relung yang ada di bilik-bilik penampil dimungkinkan ada enam buah arca yang ditempatkan disana. Susunan dan bentuk relung pada setiap dinding penampil dapat dideskripsikan sebagai berikut: Bagian atas ketiga relung bejajar berbentuk lengkung kurawal yang dikelilingi oleh deretan lidah api. Batas ketiga relung berbentuk pilaster yang ujungnya diberi hiasan kala. Dasar relung tengah lebih tinggi dibanding yang lain, karena dibagian ini disisipkan balok-balok batu yang berfungsi untuk meninggikan dasar relungnya. Bagian depan batu sisipan ini diberi hiasan bermotif purnakalasa. Dikanan dan kiri purnakalasa masing-masing terdapat hiasan vas bungga berbentuk sangkha dan sebuah benda mirip pedupaan.

Seperti tata ruang biliknya, dinding luar keempat penampil diberi bentuk dan hiasan yang mirip satu sama lain. Perbedaan hanya terletak pada hiasan ambang pintu penampil timur yang berbeda dengan ketiga pintu penampil lainnya.

Ambang kanan dan kiri pintu timur masing-masing diberi hiasan benbentuk pilaster dan makara. Ujung atas pilaster berbentuk hiasan tumpal (antefiks). Diatas pintu terdapat hiasan kala. Ketiga pintu penampil lainnya juga dihiasi dengan pilaster, makara dan kala. Perbedaannya, ujung atas pilasternya diberi hiasan berbentuk gana. Kemudian, berbeda dengan pintu penampil timur, kepala kala pada ketiga penampil lain diletakkan agak jauh diatas pintu. Dibawah kala masih ada hiasan lain yang menggambarkan seorang “dewa” duduk dalam sikap wajrasana. Tubuh dewa ini (dhyani bodhisattwa) dikelilingi oleh deretan lidah api yang membentuk bingkai meruncing ke atas. Diantara dewa dan kepala kala terdapat sekelompok mahluk kayangan.

Buku: Candi Sewu, Sejarah dan Pemugarannya, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah