You are currently viewing Pasar Peterongan

Pasar Peterongan

Pasar Peterongan dibangun pada tahun 1916 sehingga sampai tahun 2015 ini usianya telah lebih dari 50 tahun. Arsitektur Pasar Peterongan menyesuaikan dengan lingkungan iklim setempat, yaitu tropis dimana langgam bangunan yang menyesuaikan lingkungan iklim seperti ini dijumpai dan dikembangkan pada bangunan kolonial awal abad XX di Indonesia.

Pasar Peterongan adalah satu bangunan pasar tradisional yang dibangun pemerintah Kota Semarang pada waktu itu dengan memperhatikan aspek kesehatan lingkungan. Pasar Peterongan dibangun oleh pemerintah Kota Semarang pada waktu itu dan menjadi bukti perkembangan sebuah perkotaan pada awal abad ke-20, Pasar Peterongan merupakan salah satu contoh kasus bangunan arsitektur modern tropis awal.

Keberadaan Pasar Peterongan mambentuk sebuah ingatan bersama. Unsur-unsur yang terutama diingat adalah: 1) pengaturan bagian-bagian; dan 2) pohon besar pada ruang terbuka yang menjadi ruang bersifat sentripetal. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli sehingga memiliki nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Terpeliharanya interaksi sosial yang dapat dilihat melalui aktivitas di pasar tradisional merupakan salah satu karakter bangsa Indonesia yang harus dipertahankan.

Bangunan Pasar Peterongan adalah salah satu simbol bangunan pasar tradisional yang dirancang sederhana tetapi telah memperhatikan aspek kesehatan dan berhasil menyesuaikan dengan lingkungan iklim setempat. Konsep seperti ini dilanjutkan dan dikembangkan dalam perancangan bangunan pasar pada era selanjutnya di Semarang seperti Pasar Randusari, Pasar Jatingaleh dan Pasar Johar dengan sentuhan arsitektur yang lebih baik.