You are currently viewing Lima Perilaku yang Seharusnya Tidak Dilakukan Ketika Berkunjung Ke Candi

Lima Perilaku yang Seharusnya Tidak Dilakukan Ketika Berkunjung Ke Candi

Berkunjung ke candi merupakan kegiatan yang menyenangkan apalagi jika dilakukan bersama teman atau keluarga. Dengan berkunjung ke candi selain dapat menggagumi peninggalan nenek moyang, kita juga dapat berekreasi karena banyak candi didukung oleh lingkungan dan pemandangan yang indah. Candi-candi di Jawa Tengah juga telah menjadi ikon pariwisata di daerahnya masing-masing antara lain Candi Dieng, Candi Gedongsonggo, Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi Plaosan dan masih banyak lagi. Candi di Jawa Tengah sangat beragam dan mempunyai keunikan masing-masing. Bangunan-bangunana ini dibangun dari abad VII sampai dengan abad XV M atau yang disebut masa pengaruh Hindu Budha atau masa klasik. Bangunan ini merupakan bukti-bukti peradaban kita dan sangat berharga. Jika bangunan-bangunan ini rusak atau hilang kita tidak akan dapat bercerita lagi tentang masa lalu kita yang begitu tinggi peradabannya. Dahulu nenek moyang kita begitu religius, melek tehnologi dan berseni ketika membangun candi. Untuk menjaga dan menghormatinya kita dapat melakukan sesuatu yaitu dengan tidak berperilaku seperti dibawah ini.

  1. Membuang sambah sembarang

Membuang sampah sembarang bukanlah tindakan yang bijaksana dimana saja terutama di lingkungan candi. Walaupun setiap waktu dibersihkan oleh petugas, membuang sampah sembarang dapat mengganggu pemandangan dan lingkungan. Buanglah sampah pada tempatnya. Jika menemui sampah, pungutlah dan buanglah di tempat sampah. Hal sepele ini sangat membantu dalam menjaga dan melestarikan candi.

2. Tidak corat-coret

Tindakan corat-coret di batu candi merupakan tindakan yang sangat merusak. Beberapa kasus yang ditemui batu-batu ini di corat- coret menggunakan pisau, spidol dan tip-X. Sangat susah menghilangkan corat-coret ini terutama jika dilakuan menggunakan pisau. Sementara batu-batu ini sifatnya tidak tergantikan.

3. Memanjat struktur batu

Untuk mendapatkan sudut-sudut yang bagus terkadang pengunjung melakukan pemanjatan di bagian-bangian struktur candi. Tindakan ini dapat mengakibatkan baru aus dan bahkan runtuh runtuh. Selain itu perilaku memanjat ini juga mengancam keselamatan diri.

4. Berteriak

Candi pada masa lalu digunakan untuk tempat beribadah. Sekarangpun beberapa umat masih menghormati dan memanfaatkannya untuk kegiatan keagamaan. Berteriak merupakan perilaku yang kurang menghormati keberadaan candi pada masa lalu. Berteriak juga mengganggu atmosfer candi. Melestarikan candi bukan saja melestarikan di bidang fisik saja. Melestarikan stmosfer dan suasana akan mendukung pengalaman pengunjung dalam menyerap nilai-nilai Cagar Budaya.

5. Memindahkan batu

Terkadang candi-candi ini belum semuanya terpugar. Terdapat beberapa candi yang mempunyai komponen bangunan yang masih belum dipasang pada tempatnya. Batu-batu ini biasanya dikumpulkan di suatu area. Pengunjung seharusnya tidak memindahkan batu-batu tersebut untuk keperluan apapun. Batu-batu ini biasanya sudah diklasifikan atau dikelompokkan oleh petugas. Memindahkan batu ini juga dapat beresiko merusak batu.