You are currently viewing Kelenteng Tay Kak Sie, Klenteng Terbesar di Semarang

Kelenteng Tay Kak Sie, Klenteng Terbesar di Semarang

Kelenteng Tay Kak sie terletak di Gang Lombok No. 62 Kelurahan Purwadinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Secara geografis terletak pada 1100 24’ 25” BT dan 60 59’ 11’’LS.  Kelenteng Tay Kak Sie berada dikawasan lingkungan pecinan yang  mayoritas penduduknya merupakan etnis Tionghoa.  Selain Kelenteng Tay Kak Sie di kawasan ini juga terdapat Kelenteng Kwee Lak Kwa (Tri Darma Sinar Samudra ), Liong Hok Bio, Gang Tang Kee.

Pada awal berdirinya  Kelenteng Tay Kak Sie bernama Kelenteng Kwam Im Ting yang didirikan oleh seorang pedagang yang bernama Kho Ping dan Bon Wie  serta dibantu kawan-kawan mereka. Kelenteng Kwam Im Ting sendiri berdiri pada tahun 1746 yang bertujuan untuk memuja Yang Mulia Dewi Welas Asih, Kwan Sie Im Po Sat. Namun Seiring dengan perkebangannya Kelenteng ini kemudian berkembang menjadi kelenteng besar dan digunakan untuk memuja berbagai Dewa-Dewi Tao. Nama Tay Kak Sie yang berarti “ Kuil Kesadaran Agung” tertulis pada papan nama besar di pintu masuk Kelenteng, dengan catatan  tahun pemerintahan Kaisar  Dao Guang 1821 – 1850 dari Dinasti Qing .

Kelenteng Tay Kak Si merupakan salah satu Kelenteng terbesar dan terlengkap di Semarang. Namun pada tahun 1771 Kelenteng ini berdiri di atas kebun Lombok. Sehingga Terdapat dualisme penetapan tahun pendirian Kelenteng Tay Kak Sie yang didasarkan atas dua persepsi yang berbeda. Pendapat pertama menetapkan masa pendirian  Kelenteng Tay Kak Sie berdasarkan tempat pada tapak yang sekarang yaitu di Gang Lombok. Sedangkan pendapat yang kedua berdasarkan pendirian rumah pemujaan Dewi Kwan Sie Im Po Sat.

Seperti kelenteng pada umumnya, Kelenteng Tay Kak Sie terdapat ornamen dan simbol. Patung Budha Gautama, terletak di bawah pohon Bodhi, yang berarti rindang atau damai. Atap kelenteng berhiaskan sepasang naga sedang memperebutkan matahari yang merupakan simbol penjaga kelenteng dari pengaruh jahat.Sedangkan matahari menyimbolkan mutiara alam semesta. Tepat di depan pintu masuk terdapat singa jantan dan betina yang disimbolkan sebagai penolak bala, dan dilambangkan sebagai keadilan dan kejujuran.  Pada daun pintu kelenteng, terdapat lukisan sepasang panglima perang Qie Lan Pu Sa dan Wei Tuo Pu Sa. Tidak jauh dari pintu masuk ada tempat abu hio besar, diapit dua lilin yang tak pernah mati sepanjang tahun.

Pada dasarnya ruangan kelenteng ini dibagi menjadi 3 ruangan besar. Ruang tengah untuk pemujaan utama. Yaitu tempat memuja Guan Yin Pu Sa yang didampingi Shan Cai. Ada pula meja pemujaan untuk Tri Ratna Buddha (Sam Poo Hud). Ruang sebelah kanan untuk memuja Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi), Hian Tian Siang Tee (Dewa Pengusir Setan), Koan Tee Kun (Dewa Keadilan), Jing Cui Co Su (Dewa Air), dan Te Cong Ong Po Sat (Dewa Pintu akhirat). Ruang sebelah kiri untuk memuja Thian Siang seng Bo, sang pelindung nelayan dan orang-orang yang berlayar. Ada pula tempat pemujaan 9 tokoh Cap Pwee Lo Han. Ruangan samping kiri ini juga ada tempat untuk memuja Poo Seng Tay Tee (Dewa Strategi), Seng Hong Lo Ya (Dewa Keadilan), Kong Tek Cun Ong (Dewa Pelindung Orang Hok), dan Thay Siang Lo Kun (Dewa Tertinggi Pengikut Taoist). Patung dewa-dewi yang dipuja di Klenteng Tay Kak Sie berjumlah 33.

(Disarikan oleh Arum Asti Utama dari Laporan Pengolahan Data klenteng Tay Kak Sie)