You are currently viewing Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Bangunan Masa Klasik (5)

Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Bangunan Masa Klasik (5)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Candi yang dipandang seabagi bangunan Hindu tertua di kawasan propinsi Jawa Tengah adalah Percandian Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Pendapat ini didasarkan pada bentuk bangunan Candi Arjuna yang menunjukkan seni bangunan peralihan dari kontruksi bangunan kayu ke bangunan batu. Namun, sebuah prasasti yang ditemukan di belakang Candi Arjuna berangka tahun 724TS = 802 TU. Padahal prasasti bertarikh 654 TS = 732 TU yang ditemukan di Desa Canggal dekat Magelang menyebut dibangunnya sebuah candi. Candi itu adalah Candi Gunung Wukir yang sekarang sudah hampir habis batu-batu aslinya. Dari apa yang masih tersisa tampak bahwa kaki candinya tidak diberi hiasan apapun, tidak ada susunan bingkai, dan tidak ada relief dekoratif. Hal ini sama dengan Candi Badut dan Candi Klasan, sehingga fakta ini dipandang sebagai ciri khas seni bangunan candi abad VIII TU.

Percandian Dieng yang sekarang ada terdiri atas Candi Semar, Arjuna, Srikandi, Gatutkaca, Sembadra, Putadewa, dan Bima, gaya bangunanya bervariasi, sehingga menimbulkan dugaan bahwa candi-candi tersebut tidak dibangun dalam waktu yang bersamaan. Candi Puntodewo langsing, Candi Arjuno tambun, sedang Candi Semar denahnya persegi panjang dan atapnya berbentuk padma tunggal. Penggunaan Candi-candi Dieng diduga berlangsung sampai dengan abad XIII TU.

Satu candi di Dieng yang istimewa gaya seni bangunannya adalah candi Bima menunjukkan perpaduan antara gaya seni bangunan India Utara, dan India Selatan, dengan ragam hias Jawa Kuna. Gaya India Utara ditunjukkan dengan bentuk shikara yaitu bentuk atap candi yang tinggi dan bertingkat-tingkat. Gaya India Selatan ditunjukkan oleh hiasan relief kepala manusia di tengahnya yang oleh beberapa ahli disebutkan gayanya mirip seni topeng di Jawa.