You are currently viewing Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca dan Penyebarannya (15)

Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca dan Penyebarannya (15)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Wajrasattwa

Arca Wajrasattwa yang terbuat dari perunggu ini merupakan koleksi Museum Nasional Jakarta (no.inv 602a), Arca ini disebutkan berasal dari Jawa Tengah (abad IX-V TU), walaupun lokasi temuannya tidak diketahui dengan pasti. Atribut istimewa yang perlu dikemukakan adalah sikap tangan dan sikap duduknya. Tangan kanan tokoh yang memegang wajra diangkat di depan dada, sedangkan tangan kirinya yang memegang ghanta (bel) diletakkan di dekat pinggangnya. Sikap duduknya disebut sattwaparyankasana. Di dalam agama Buddha, Wajrasattwa dapat merupakan penggambaran wujud Adi Buddha, setara dengan Wajradhara. Akan tetapi, apabila ia digambarkan dengan sikap sattwaparyankasana, maka kedudukannya sebagai Bodisattwa.

Cyamatara

Arca perunggu Cyamatara (abad IX TU), yang dimuat dalam katalog Bernet Kempers no. 164 merupakan temuan dari Wonosobo. Sampai saat ini temuan arca semacam ini baru sebuah. Atribut yang paling menonjol dari penggambaran Cyamatara ini adalah nilotpala (teratai biru) yang dipegang oleh tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menunjukkan sikap waramudra. Dalam agama Buddha, Cyamatara dikenal sebagai Tara Hijau yang mempunyai sifat memberi anugrah. Ia juga dikenal sebagai sakti Awalokiteswara.

Awalokiteswara dan Sakti

Arca Awalokiteswara dan saktinya yang merupakan koleksi Museum Asian Art di San Fransisco, Amerika Serikat (no.inv.B86BI), ini disebutkan berasal dari Jawa Tengah, tetapi lokasi temuannya secara pasti tidak diketahui. Sepasang arca ini dapat digolongkan ke dalam arca bimetalik, karena tokohnya dibuat dari perak sedangkan lapik (landasan arca), asana (tempat duduk arca), maupun stela (sandaran arca) dibuat dari perunggu. Laksana yang paling dominan pada arca Awalokiteswara adalah simbol Amitabhabimba pada mahkotanya, tangan kirinya membawa setangkai bunga teratai, sedangkan tangan kanannya menggambarkan sikap ratnasamyuktawaramudra (sikap memberi anugrah sambil menggenggam ratna atau permata). Tangan kiri sakti Awalokiteswara, yaitu Pandara, memegang setangkai tanaman yang mirip padi, sedangkan tangan kanannya bersikap waramudra. Penggambaran arca seperti ini juga pernah ditemukan di Ledok, Bagelan (Purworejo), sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta (no.inv.364).

Foto ilustrasi Arca Bodhisatwa Candi Plaosan