You are currently viewing Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca dan Penyebarannya (13)

Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya, Seni Arca dan Penyebarannya (13)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Arca Rejoso

Pada tahun 1997 di Desa Rejoso (Klaten) ditemukan sebuah arca Buddhis yang terbuat dari perunggu. Arca tersebut diperkirakan berasal dari abad IX-X TU dan merupakan satu kesatuan arca yang menggambarkan sebuah mandala. Di antara sejumlah arca yang ditemukan, Wairocana digambarkan paling dominan sehingga diasumsikan mempunyai peran sebagai tokoh utama dalam kelompok arca Rejoso. Secara umum, mandala yang menempatkan Wairocana sebagai tokoh utama dalam Wajradhatumandala.

Arca-arca lain yang ditemukan dalam kelompok Rejoso dapat dibedakan menjadi Dhyani Buddha (terdiri atas Amitabha, Ratnasambhawa, dan Aksobhya), Bodisattwa (yang terdiri atas Padmapani atau Awalokiteswara dan Manjusri), Bodisattwadewi (yaitu Pandhara dan Wajradatiswari), serta Manusi Buddha Sakyamuni. Dalam kelompok tersebut terdapat, penggambaran Awalokitecwara dalam bentuk Mahakaruna, merupakan penggambaran yang paling istimewa karena jarang dijumpai.

Keterangan Foto: Ilustrasi Arca Wairocana