You are currently viewing Isi dan Struktur Prasasti Bagian I, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Isi dan Struktur Prasasti Bagian I, Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Secara kronologis prasasti-prasasti yang ditemukan di Jawa Tengah sekurang-kurangnya dapat dikelompokan menjadi tiga periode, yaitu masa Jawa Kuna (Kerajaan Mataram kuna), masa Pengaruh islam (Kerajaan Islam), dan masa pengaruh Eropa Asia (Kolonial). Dalam kurun waktu tersebut struktur dan isi prasasti menunjukan perkembangan sejalan dengan kebutuhan akan media saluran informasi dan permasalahan yang berkembang dalam masyarakat yang semakin kompleks.

Prasasti-prasasti pada masa Jawa Kuna, yang pada umunya dikeluarkan sebagai tanda ditetapkannya suatu daerah menjadai Sima atau daerah perdikan, mempunyai struktur isi yang sama, sesuai dengan tujuan atau alasan dikeluarkannya prasasti itu. Pada umumnya penyajiannya diawali dengan unsur penanggalan, dan pujian terhadap dewa yang diharapkan melindungi saat prasasti itu akan ditetapkan, serta berbagai unsur lainnya yang secara rinci dapat diuaraikan sebagai berikut:

  1. Unsur Penaggalan
  2. Peristiwa yang diperingati
  3. Tujuan ataua alasan pendirian dan penatapan Sima
  4. Keterangan tentang luas daerah yang dijadikan Sima
  5. Pejabat yang memerintahkan penetapan sima
  6. Persembahan kepada yang memimpin upacara penatapan Sima
  7. Daftar pasek-pasek (pisungsun atau hadiah yang diberikan oleh rakyat kepada pejabat) dan pejabat yang menerima pasek-pasek
  8. Daftar istri dan keluarga yang diberi pasek-pasek
  9. Daftar saji-sajian
  10. Keterangan tentang prosesi atau jalannya upacara penetapan Sima
  11. Keterangan tentang pertunjukan kesenian (kadang-kadang)
  12. Formulasi kutukan sebagai sanksi magis religius terhadap siapapun yang melanggar ketentuan dalam prasasti 
  13. Keterangan tentang penulis prasasti