You are currently viewing Gunung Bagian II (Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving)

Gunung Bagian II (Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving)

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah telah menerbitkan sebuah buku berjudul Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving pada tahun 2018 lalu. Walaupun buku ini dapat dimiliki namun terkadang karena keterbatasan jumlah banyak masyarakat yang kurang beruntung. Berdasar kondisi diatas maka agar masyarakat tetap dapat menyerap informasi dari buku tersebut di laman ini akan ditampilkan isi buku secara bagian perbagian. Isi dari laman ini sama persis seperti apa yang ada dalam buku Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving. Agar dapat ditemukan dengan mudah, maka tiap judul akan disertakan judul bukunya. Selamat membaca.

Pada masa Mataram Kuno fasilitas untuk keperluan religi umumnya berupa pcandi, arca, petirtaan, maupun gua. Sesuai konsep pembangunan candi dalam Agama Hindu, candi dibangun di tanah subur, didirikan di dekat sumber air, sungai, atau di gunung. Hal tersebut dapat menjelaskan keberadaan peninggalan arkeologi di puncak, lereng, maupun kaki gunung serta aliran sungai. Pertanian merupakan pendukung kehidupan masyarakat Mataram Kuno. Aktivitas bercocok tanam memerlukan pemeliharaan secara kontinu, antara lain pengairan, pemupukan, maupun menjaga tanaman dari serangan hama. Oleh karena itu, jarak antara lokasi persawahan dengan permukiman yang dekat biasanya menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat.Masyarakat yang hidup bertani bergantung pada alam, baik kesuburan tanah dan pemenuhan kebutuhan air. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur kepada alam, para dewa, dan arwah nenek moyang, mereka mempersembahkan hasil bumi sebagai salah satu perlengkapan ritual. Beberapa hasil bumi yang digunakan antara lain bunga dan beras. Hasil bumi tersebut diperoleh dari lingkungan sekitar yang ditetepkan sebagai sima. Sementara pemeliharaan bangunan suci sebagaimana yang disebutkan di dalam prasasti, dilakukan oleh warga yang tinggal di sekitarnya.

Peninggalan Arkeologi di Pereng Wukir Susundara-Sumving, Tim Penyusun, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah