You are currently viewing Homo Erectus (meniti Jejak-jejak Peradaban)

Homo Erectus (meniti Jejak-jejak Peradaban)

Berbeda dengan kera yang tangannya masih dipakai sebagai kaki bila berjalan di darat dan untuk bergelantungan di pohon, Homo erectus telah berdiri tegak dengan dua kaki dan struktur tubuh sudah seperti manusia sekarang. Hal itu telah memberikan kesempatan untuk
mengembangkan kreativitas dengan memanfaatkan kedua tangannya. Namun posisi kepala masih jatuh ke depan, karena foramen magnum, lubang syaraf sebagai letak leher, masih berada agak ke belakang di dasar tengkorak. Kemungkinan Homo erectus telah dapatĀ  berbicara meskipun belum dapat menggunakan artikulasi bahasa seperti manusia sekarang.

Homo erectus sangat dikenal sebagai pembuat alat yang ulung. Meskipun alat yang dibuat masih sederhana, tetapi memiliki bentuk dan ciri-ciri teknologis yang hampir sama dan sangat beragam. Kemahiran pembuatan alat batu inilah yang membedakan Homo erectus dengan kera-kera antropoid.

Alat-alat batu dengan bentuk berbeda menggambarkan fungsi yang berbeda. Sedangkan bahan batu yang digunakan memiliki kekerasan di atas angka 7 pada skala mohs, yang menandakan mereka telah memiliki kemampuan prima dalam pemilihan batuan sebagai bahan alat. Hal ini menunjukkan kecerdasannya dalam mengolah batu menjadi alat.

Homo erectus mempunyai kebiasaan berburu secara berkelompok untuk memenuhi kebutuhan makannya. Kebiasaan ini memerlukan kerja sama dalam menggiring binatang buruan. Di samping itu diperlukan pula pembagian kerja dalam memproses binatang buruan untuk dijadikan makanan. Untuk itu juga diperlukan alat alat yang cocok untuk keperluan tersebut. Dengan demikian Homo erectus telah memiliki kesadaran sosial untuk menunjang
kehidupannya.