You are currently viewing Hasil Kriya Tanah liat dan Persebarannya, Stupika

Hasil Kriya Tanah liat dan Persebarannya, Stupika

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Stupika adalah bentuk stupa kecil attau miniatur stupa. Pada umumnya stupika dibuat dari tanah liat dan tidak melalui proses pembakaran. Bentuk stupika dibedakan menjadi dua, yang dibuat masif dan yang berongga. Rongga pada stupika berfungsi untuk menempatkan tablet terakota yang memuat mantra-mantra buddhis. Di anatara kedua jenis tersebut, yang banyak ditemukan adakag stupika yang masif.

Stupika yang merupakan temuan arkeologis yang jarang dijumpai, antara lain ditemukan di halaman Candi Borobudur. Sampai saat ini sistus tersebut merupakan satu-satunya situs di Jawa Tengah yang menghasilkan stupika dalam jumlah besar. Penggunaan stupika bervariasai, diantaranya sebgai benda persembahan yang berkaitan dengan upacara pemakaman, benda persembahan para jemaat yang mengunjungi Borobudur, atau benda persembahan Bodisattwa Awalokiteswara dalam rangkain upacara untuk memohon keselamatan. Perbedaan fungsi semacam itu, dapat diketahui dari konteks stupika tersebut ketika ditemukan.

Foto : Stupika

Sumber: http://museumgeoparkbatur.com