You are currently viewing Dua staf BPCB Jawa Tengah Mengikuti (ToT) Bahasa Inggris untuk Instruktur Penyelenggara Kerjasama Selatan Selatan

Dua staf BPCB Jawa Tengah Mengikuti (ToT) Bahasa Inggris untuk Instruktur Penyelenggara Kerjasama Selatan Selatan

Dua staf Balai Pelestarian Cagar BUdaya Jawa Tengah mendapat kesempatan untuk mengikuti Training of Trainers (ToT) Bahasa Inggris untuk Instruktur Penyelenggara Kerjasama Selatan Selatan. Kerjasama Selatan-Selatan adalah istilah historis yang digunakan oleh para pembuat kebijakan dan akademisi untuk menggambarkan pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara-negara berkembang yang juga dikenal sebagai negara-negara selatan global. Gagasan ini muncul pada peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar di Jakarta, tanggal 19 April 2015. Kerja sama tersebut merupakan manifestasi dari rasa solidaritas di antara negara-negara berkembang. Bagi Indonesia, Kerja Sama Selatan-Selatan itu sangat penting untuk membangun kemitraan bersama negara berkembang lain, guna merespon tantangan global dalam hal peningkatan pembangunan ekonomi. Sejak 1999 hingga 2014, Indonesia telah berinisiatif menggelar lebih dari 400 program pelatihan yang melibatkan 4.400 peserta dari 99 negara. Mulai dari negara di Asia, Pasifik, Afrika hingga Amerika Latin. Program-program tersebut meliputi berbagai bidang, di antaranya pendidikan, pertanian, perikanan, demokrasi dan pemerintahan yang bersih, serta manajemen bencana. Hal itu sangat penting, mengingat agenda dan inisiatif Kerja Sama Selatan-Selatan itu telah dijalankan sejumlah negara berdasar prinsip yang menghargai kedaulatan serta kemerdekaan masing-masing negara.

Kegiatan ToT ini diselenggarakan oleh Direktorat Kerjasama Teknik (DIt. KST) Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik (Ditjen IDP) Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Lembaga Bahasa Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (LBI FIB UI). Maksud dan tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kapasitas di bidang Bahasa Inggris bagi para instruktur yang terlibat langsung dalam berbagai pelatihan internasional. Kegiatan ini dalam rangka penguatan KSS dan ditujukan bagi berbagai Balai/ Pusat Pendidikan yang akan menyelenggarakan berbagai pelatihan internasional.

Training of Trainers Bahasa Inggris bagi Instruktur penyelenggara KSS dilaksanakan pada tanggal 24 September s.d. 7 Oktober 2017 di Hotel Santika Jl. Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.

Pelatihan dibuka oleh Direktur Kerjasama Teknik Dirjen Infomasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Mohammad Syarif Alatas. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan serupa telah dilaksanakan sejak tahun 2015 seiring perkembangan kerjasama pada berbagai instansi pemerintah pusat maupun daerah serta lembaga non profit dan pihak swasta yang terlibat dalam KSS.

Kegiatan Training of Trainers ini diisi oleh para instruktur Bahasa Inggris dari Lembaga Bahasa Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yaitu Dr. Grace J. Tiwon, SS, M. Ed dan Ir. Meutia Ranthy, M. Ed. Materi training berhubungan dengan keterampilan berbicara, mendengarkan, serta memberikan presentasi mengenai materi kerjasama teknik dalam Bahasa Inggris yang baik dan benar.

Selama sebelas hari para peserta belajar untuk menggali ide dan potensi yang ada pada instansi masing-masing dan menuangkannya sebagai materi presentasi untuk disampaikan di depan kelas kepada seluruh peserta training. Materi yang dipelajari oleh peserta Training antara lain:

  • Expression for Presentation
  • Problem – Cause – Solution
  • Concluding a Presentation
  • Presenting Chronology
  • Presenting a Process

Latihan dilaksanakan baik secara individu, berpasangan, maupun dalam bentuk kelompok. Pada akhir pembelajaran, masing-masing peserta wajib membuat presentasi dengan topik sesuai dengan pilihannya yang berhubungan dengan instansinya. Materi presentasi dituangkan ke dalam bentuk file power point kemudian dipresentasikan di depan kelas dalam Bahasa Inggris.

Sebelum acara penutupan, seluruh peserta kembali melakukan presentasi di depan native speaker dari Australia. Pelatihan ditutup Direktur Kerjasama Teknik Dirjen Infomasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Mohammad Syarif Alatas.

Setelah belajar selama 11 hari efektif, para peserta pada akhirnya dapat berbicara, mendengarkan, dan menyampaikan ide melalui presentasi dalam Bahasa Inggris dengan lebih baik. Diharapkan keterampilan ini menambah manfaat untuk para instruktur penyelenggara KSS dalam melaksanakan berbagai kegiatan.

(oleh Yessy S)