You are currently viewing Candi Sukuh, Candi Paling Unik di Jawa Tengah

Candi Sukuh, Candi Paling Unik di Jawa Tengah

Ditinjau dari masa pembangunan Candi Sukuh yaitu pada abad XV atau pada masa klasik akhir dapat menunjukkan bahwa Candi Sukuh merupakan salah satu wakil bangunan peribadatan masa klasik akhir yang ditemukan di Jawa Tengah. Walaupun terdapat juga Candi Cetho dan Candi Kethek yang letaknya tidak jauh dari Candi Sukuh, namun karena kondisi bangunan Candi Cetho yang sudah tidak asli lagi dan arsitektur Candi Kethek yang masih sangat sederhana menjadikan Candi Sukuh merupakan wakil bangunan candi muda di Jawa Tengah yang masih dapat menggambarkan secara utuh komponen-komponen bangunan, tata letak dan lansekapnya sesuai dengan keadaan masa lalu.

Beberapa ciri-ciri seperti gaya relief, arca, dan susunan halamannya yang mengarah ke belakang yang terdapat di Candi Sukuh sangat menjelaskan bahwa candi ini dipengaruhi karakteristik arsitektur khas Jawa Timur namun terletak di Jawa Tengah. Candi Sukuh merupakan wakil candi bergaya arsitektur Jawa Timur yang masih utuh di Jawa Tengah.

Walaupun relief, arca dan susunan halaman Candi Sukuh bercorak Jawa Timur, namun bentuk arsitektur Candi Utama atau candi induk sangat tidak mencerminkan sebagai candi dengan corak Jawa Timur. Candi Sukuh dengan candi utama berbentuk trapesium ini sangat jarang dan hanya satu-satunya ditemukan di Indonesia.

Dari data di atas, dapat memberi kesan bahwa seluruh arsitektur bangunan Candi Sukuh adalah bentuk minimalis dan sederhana, yang sedikit berbeda dengan candi-candi di Jawa, bisanya sangat megah dan penuh dengan ornamen atau dekorasi.  Bahkan jika diperhatikan secara lebih seksama arsitektur dibuat dengan sangat minimalis, namun sangat fungsional. Kesan minimalis di candi tanpa mengesampaikan sarat-sarat bangunan suci yang terpenuhi melalui simbolisasi teras mirip dengan punden berundak pada masa prasejarah. Teras disusun berdasar pada tingkat kesucian yang ditunjukkan dalam tiga halaman yang bertingkat. Semakin ke belakang halaman semakin suci pula halaman itu. Selain itu, tingkat kesucian tempat juga disimbolkan dengan ketinggiannya.  Tempat atau halaman paling suci berada di tempat yang paling tinggi. Dasar tersebut digunakan untuk meletakkan bangunan Candi Induk yaitu di halaman III. Hal ini juga diperkuat dengan presentasi simbolis relief dan arca-arca. Perancang bangunan Candi Sukuh pada masa lalu telah berhasil memunculkan efisiensi dalam arsitektur bangunan tanpa meninggalkan kesakralannya.