Situs Umo Jati, terletak di desa Umo Jati, yaitu dapat ditempuh sejauh 3 km dari situs Batu Ampar. Tinggalan arkeologi berupa dolmen, disangga dengan batu sebagai kaki-kaki yang berjumlah 9 buah. Sebelah Tenggara terdapat aliran sungai Nibung dan situs ini berada di sebelah kanan pekarangan rumah penduduk desa Umo Jati, adapun ukuran dolmen panjang; 114 cm, lebar 94 cm, tinggi 42 cm, tinggi kaki sekitar 38 cm. Kondisi dolmen cukup terpelihara, bahkan diberi tambahan semen disekitarnya dengan bentuk persegi empat, mungkin dimaksudkan sebagai pengeras dan penguat agar dolmen tersebut tidak terpisah antara meja batu dan penyangganya. Masyarakat setempat masih meyakini bahwa dolmen itu adalah bagian atau elemen penting dari kampong mereka, sehingga tidak seorangpun yang berani merusak maupun menghilangkan keberadaannya dari lokasi tersebut. Malahan akan terus dan selamanya menjaga dan mempertahankan keberadaan meja batu (dolmen) tersebut sebagai warisan leluhur masyarakat di kampong tersebut.

Bersambung…

(artikel ini ditulis oleh Nasruddin, disadur dari tulisan yang berjudul “Potensi Data Prasejarah Dari Lahat Hingga ke Empat Lawang”, yang telah dipublikasikan dalam buku “Megalitik Pasemah, Warisan Budaya Penanda Zaman”)