Potensi Tanjung Jabung Timur sebagai daerah yang memiliki potensi tinggalan kepurbakalaan yang tinggi tidak terbantahkan. Beberapa situs telah sering didengar dan bahkan sering dikunjungi oleh masyarakat, seperti Situs Orang Kayo Hitam. Bagi kalangan peneliti, tentunya telah banyak mengenal situs-situs lainnya seperti Koto Kandis, Lambur, Nipah Panjang, Sungai Rambut dan lainnya. Potensi ini semakin kaya dengan adanya laporan masyarakat tentang penemuan benda-benda kepurbakalaan seperti yang ditemukan di Situs Lubuk Rengas.
Secara administratif, Situs Lubuk Rengas terletak Di Desa Rano, Kecamatan Sabak Barat, Kabupaten Tanjungjabung Timur. Lingkungan situs ini berupa rawa-rawa (tanah organosol atau tanah gambut) dan vegetasi di sekitarnya berupa hutan rawa. Cagar budaya di situs ini terkonsentrasi di lereng atau dinding tanah tinggi di bawahnya berupa parit hasil pengerukan ekskavator.
Salah satu warga yang berdomisili di dekat situs (Desa Rano) bernama Bapak Waluyo, mengumpulkan temuan keramik yang tersingkap pada saat kegiatan pengerukan pembukaan lahan oleh perusahaan perkebunan sawit di situs Lubuk Rengas.
Temuan cagar budaya di Lubuk Rengas didominasi pecahan keramik, fragmen gerabah (kendi dan figur kepala binatang), sabut (diidentifikasi tali perahu). Fragmen keramik yang berhasil diidentifikasi didominasi keramik gaya (warna hijau celadon) dan buatan Cina masa Dinasti Sung.