Relasi Masyarakat Dengan Megalitik

0
348

Untuk melihat hubungan dan keterkaitan masyarakat Pasemah saat ini dengan tinggalan megalitik yang ada disekitar lingkungan mereka. Pada dasarnya membutuhkan bukti-bukti yang konkrit yang dapat membuktikan terjalinnya hubungan tersebut. Pola dan kebiasaan yang masih dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat Besemah saat ini tentunya bisa memperlihatkan adanya relasi budaya yang melekat pada tinggalan megalitik dengan kehidupan yang dijalani sekarang. Ada banyak aspek dan unsur yang dapat digunakan dalam melihat dan menjelaskan pola-pola yang terbentuk antara masyarakat dengan tinggalan megalitik yang tersebar di lingkungan kehidupan mereka. Pola hubungan yang muncul tentunya lahir dari proses adaptasi masyarakat terhadap keberadaan megalitik dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Peristiwa Mimpi

Salah satu aspek yang memperlihatkan hubungan masyarakat Besemah dengan megalitik yang ada di lingkungan mereka adalah melalui kekuatan pikiran bawah sadar yang sering kali membawa mereka mengalami peristiwa mimpi pada saat sedang terlelap tidur. Uniknya, peristiwa mimpi yang pernah dialami masyarakat Besemah pada saat tidur memiliki pola mimpi yang sama. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh bapak Rifai, Ahlan dan Feri. Tinggalan megalitik yang mereka pelihara dan lindungi sekarang pada mulanya berada di bawah permukaan tanah. Keberadaan megalitik dapat diketahui seperti sekarang ini adalah melalui sebuah peristiwa mimpi di datangi seseorang yang memberi pesan bahwa di lokasi megalitik yang dimaksud menyimpan sesuatu.

Seperti informasi yang disampaikan Feri (Juru Pelihara Situs Talang Pagar Agung) berikut ini, “Bapak mimpi, ada orang datang dalam wujud laki-laki. Orang tersebut memberitahu bahwa di kebun kopi ada rumah batu. Peristiwa mimpi ini dialami hingga 3 kali dengan mimpi yang sama. 12 orang kemudian melakukan pengalian. Pada saat pengalian ditemukan kepala arca manusia dan batu-batu. Saat ini kepala arca disimpan di rumah Yupi di talang”.

Informasi yang juga disampaikan oleh Rifai tentang awal mula diketahuinya bilik batu di lokasi Situs Gunungmegang. “dahulu ada orang tua di kampung mengalami mimpi dan diberitahu bahwa disini terdapat harta karun. Setelah dilakukan pengalian ternyata yang ditemukan seperti yang kita lihat sekarang”.

ririfahlen/bpcbjambi

Peristiwa mimpi yang memberi pesan tentang keberadaan megalitik berupa bilik batu terjadi di Situs Gunungmegang dan Situs Talangpagaragung. Berbeda dengan kedua situs tersebut, di lokasi Situs Pulaupanggung tinggalan megalitik yang awal penemuannya bermula dari peristiwa mimpi adalah tinggalan megalitik berupa lumpang batu berelief. Menurut penuturan Pak Ahlan, “anaknya yang perempuan beberapa kali mimpi didatangi orang dan memberitahukan lokasi lumpang yang saat itu masih terkubur di dalam tanah. Setelah digali ternyata di dalamnya ditemukan lumpang berelief”

Informasi yang disampaikan masyarakat tentang peristiwa mimpi yang dialami hingga saat ini berupa peristiwa didatangi seseorang untuk memberitahu posisi keberadaan tinggalan megalitik yang belum ditemukan atau masih terpendam didalam tanah. Berdasarkan peristiwa mimpi yang telah dialami oleh beberapa individu tersebut, belum diketahui latarbelakang yang mendorong si individu bisa mengalami mimpi seperti itu.