Bengkulu merupakan salah satu daerah yang dianggap penting oleh Jepang. Dilatar belakangi kekayaan sumber daya alam dan strategi perang. Jepang membangun sarana pertahanan yang hingga saat ini masih bisa dilihat jejaknya. Sungai dan pantai menjadi daerah-daerah utama penempatan sarana pertahanan mereka. Jepang membangun sarana pertahanan berupa pilbox yang tersebar di beberapa tempat di Bengkulu. Pilbox yang tersebar di Kota Bengkulu terdapat di Kelurahan Kampung Kelawi, Kelurahan Suka Merindu, sekitar Benteng Marlborough, dan di sekitar Benteng York. Sebaran pilbox yang lainnya juga dapat dijumpai di Bengkulu Utara berada di daerah Muko-Muko. Di Bengkulu Selatan tersebar di Kelurahan Belakang Gedung, Pasar Bawah Manna dan Desa Tanjung Aur.
Pendataan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi di Kelurahan Belakang Gedung terdapat 12 pilbox dan 1 Meriam Honosoit (sekarang di bundaran jalan depan Gedung DPRD Bengkulu Selatan). Posisi pilbox-pilbox memiliki arah hadap ke laut dan muara sungai. Demikian juga dengan 5 pilbox dan 1 gudang amunisi Jepang. Posisi hadap pilbox mengarah ke Teluk Manna dan Muara Sungai Air Manna. Di Desa Tanjung Aur, 11 KM arah selatan kota Manna. Jepang mendirikan 5 pilbox dan 1 Goa Jepang. Posisi dan arah hadap pertahanan ini mengarah ke laut dan Muara Sungai Kedurang. Kota Manna dan Bengkulu memiliki peran penting dalam strategi perang Jepang. Hal ini diperkuat dengan keberadaan barak militer Jepang di Kota Manna. Tepatnya di Desa Kota Medan, Kecamatan Kota Manna, ditemukan 5 tungku beton yang dilengkapi cerobong asap, bak penampungan air dan sarana sanitasi lainnya.
Poster ini berjudul “Pertahanan Jepang di Bengkulu”, poster ini dirancang dan didesain dalam rangka kegiatan Pameran Bersama Pekan Cagar Budaya yang diselenggarakan oleh BPCB Banten di Serang, Provinsi Banten (23 – 27 Agustus 2016). Pada Pameran Bersama Pekan Cagar Budaya ini, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi ikut serta mendukung pelaksanaan pameran ini. Pelaksanaan pameran ini merupakan salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi dalam melaksanakan sosialisasi dan menyebarluaskan informasi kekayaan peninggalan sejarah dan tinggalan cagar budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.